Bogor, Inionline.id – Kasus Covid-19 di Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, cukup mengkhawatirkan.
Jumlah warga yang positif Covid-19 di perumahan itu mencapai 46 orang pada Minggu (23/5/2021) pagi.
Minggu sore, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor kembali melaporkan adanya penambahan kasus. Tercatat 12 warga yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil tes usap PCR.
Dengan penambahan kasus aktif itu, maka total kasus Covid-19 di Perumahan Griya Melati di hari itu mencapai 58 orang.
Penambahan serta penyebaran Covid-19 yang terjadi begitu cepat di perumahan tersebut membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Pemkot Bogor pun mengeluarkan peringatan dengan memberlakukan karantina wilayah atau lockdown di Perumahan Griya Melati.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan mengatakan bahwa sifat dari Covid-19 sendiri cukup sukar diprediksi.
“Bahwa upaya pemerintah melakukan penyekatan, pengetatan, atau PPKM, artinya dari hulu ke hilir kebijakannya harus sama,” ujar Iwan, Selasa (25/05/2021).
Ketua Posmi Kota Bogor ini mencontohkan apabila kasus itu disebabkan oleh penghuninya yang sempat keluar kota waktu masa penyekatan harusnya sudah bisa terdeteksi si pembawa tersebut secara dini.
“Ternyata situasi di lapangan ya silahkan lihat sendiri, betul ada penyekatan, ada juga yang lowong, ya ini manusiawi tapi artinya ini ada yang lolos dari pemeriksaan itu,” kata Iwan.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor ini pun menghimbau kepada masyarakat agar mulai mengedukasi diri secara pribadi tentang kesadaran oranf per-orang itu negatif atau positif Covid.
“Apalagi mau bersilahturahim ke rumah, apabila kita sadar bahwa kita akan berkomunikasi dengan orang lain yang posisinya baru dari luar daerah ya kita dengan kesadaran sendiri saja di rapid antigen dulu sehingga kita tahu kondisi kita seperti apa,” pungkas Iwan.
