Nadiem Makarim Memberi Pendampingan dan Hibah Khusus untuk SMK Unggulan

Pendidikan157 views

Inionline.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim akan memberikan pendampingan khusus dan dana hibah kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang lolos seleksi program SMK Pusat Unggulan.

“Di SMK Pusat Unggulan ada dukungan sarana dan prasarana, ada peningkatan SDM. Lalu ada perubahan besar adalah kita tambah pembinaan dari perguruan tinggi, terutama dari prodi vokasi dan politeknik kita,” tuturnya dalam acara peluncuran program yang disiarkan langsung melalui Youtube Kemendikbud, Rabu (17/3).

Nadiem menjelaskan, peserta SMK Pusat Unggulan bakal mendapat setidaknya enam keuntungan dari pemerintah pusat. Diantaranya,  bakal mendapat pelatihan intensif bagi kepala sekolah, pengawas sekolah dan guru.

Kemudian, pelatihan penerapan pembelajaran kompetensi siap kerja dan berkarakter, pemberian bantuan dana hibah untuk sarana dan prasarana, manajemen sekolah berbasis data dengan platform digital, pendampingan dari perguruan tinggi, dan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan pusat.

Nadiem tidak menyebut berapa jumlah hibah dana yang akan diberikan. Ia hanya menegaskan dukungan tersebut tak serta merta dapat diterima SMK tanpa seleksi.

Sekolah yang dapat mengikuti program ini harus dijamin mampu menjalan delapan komitmen minimum.

Komitmen itu meliputi perancangan kurikulum bersama industri, menerapkan pembelajaran berbasis project, dan memiliki proporsi jumlah guru dan instruksi dari industri yang signifikan.

Selanjutnya, siswa harus melakukan kerja praktek minimum satu semester, mempunyai standar sertifikasi kompetensi yang memadai, rutin memperbarui teknologi dan pelatihan bagi guru, melakukan riset terapan, dan memiliki komitmen serapan lulusan dari industri.

Jika dinilai mampu menjalani komitmen tersebut, lanjut Nadiem, sekolah bisa mengikuti program SMK Pusat Unggulan hingga tiga tahun. Keberhasilan program akan diukur dari lulusan sekolah setelah mengikuti program.

Mantan bos Go-jek itu menjelaskan ada tiga tolak ukur kesuksesan program. Yakni lulusan SMK tersebut harus langsung mendapat pekerjaan, melanjutkan studi ke politeknik/universitas, atau dapat menciptakan lapangan kerja melalui wirausaha.

“Yang bekerja kami monitor berapa penghasilan dan peningkatannya dalam beberapa tahun pertama. Karena kalau sudah menciptakan SMK Pusat Keunggulan, harus ada value add. Semua lulusan kita dalam 5 tahun bekerja hanya terima UMR, itu indikasi mungkin kita harus tingkatkan (kualitas),” lanjut Nadiem.

Program ini diprioritaskan bagi enam sektor SMK, yakni ekonomi kreatif, pemesanan dan konstruksi, hospitality, care services, maritim, pertanian dan kerja sama luar negeri.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan program serupa sebenarnya sudah berjalan sejak tahun lalu dengan nama SMK Center of Excellence.

Melalui program itu, kata dia, Kemendikbud memberikan pendampingan pelatihan dan dukungan sarana dan prasarana kepada 491 SMK di Indonesia.

“Tahun ini SMK CEO kita kembangkan jadi SMK Pusat Keunggulan. Bukan berarti unggul atau eksklusif atau favorit sendiri. Tapi menciptakan SMK unggul yang bisa melatih SMK lain untuk jadi unggul juga,” tambahnya.