Kampus Dituntut Menciptakan Lulusan yang Adaptif dan Kreatif

Pendidikan157 views

Inionline.id – Perguruan tinggi dituntut harus beradaptasi dengan cepat karena perubahan yang sangat pesat saat ini membutuhkan sumber daya manusia unggul yang adaptif dan fleksibel. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini juga akan mengubah banyak hal dalam dunia pekerjaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Nizam pada rangkaian kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di Universitas Simalungun dan Universitas Prima, Sumatera Utara, kemarin.

Nizam menerangkan, dalam sepuluh tahun ke depan, 23 juta lapangan pekerjaan di Indonesia akan hilang yang digantikan dengan otomasi, sistem cerdas, dan robotik. Meskipun demikian, peluang lahirnya pekerjaan baru menjadi dua kali lipat lebih banyak sejalan dengan keterampilan dan kecakapan yang berbeda dari apa yang ada pada saat ini.

Melalui kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, kata dia, perguruan tinggi harus masuk dalam gerak kemajuan pembangunan. Dengan begitu, mahasiswa masuk ke dalam pusaran pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan industri, kemajuan pertanian, kemajuan pariwisata, dan kemajuan pembangunan di daerah yang dapat menjadi mata air bagi kemajuan ekonomi di daerah.

“Tujuannya adalah membentuk insan Pancasila yang unggul, adaptif, dan kreatif dengan kemampuannya menciptakan pekerjaan baru dan mengisi pekerjaan yang ada,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 1 Sumatra Utara (SUMUT), Ibnu Hajar menambahkan bahwa dunia kerja saat ini sudah banyak yang mengurangi pegawainya karena banyak lini yang mulai dikerjakan oleh teknologi. Jika dahulu, kata dia, satu pekerjaan bisa dikerjakan oleh tiga pegawai, di masa depan akan menjadi kebalikannya, yaitu tiga pekerjaan dikerjakan oleh satu pegawai yang dibantu teknologi.

“Melalui kebijakan Kampus Merdeka, kami dorong perguruan tinggi untuk bertransformasi menciptakan lulusan multi talenta yang dapat beradaptasi dengan dunia kerja masa depan,” tutur Ibnu.