Inionline.id – Lembaga The Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) by Subject tahun 2021 telah merilis peringkat perguruan tinggi top di dunia. Tahun ini, IPB University berhasil menambah satu subject dalam pemeringkatan dunia.
Subject tersebut adalah Ekonomi dan Ekonometrika yang berhasil meraih peringkat 401-450. Posisi ini sekaligus menempatkan IPB sebagai kampus peringkat tiga besar nasional setelah Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Rektor IPB University Arif Satria mengungkapkan, prestasi ini menjadi kado bagi hari jadi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University ke-20. Di Usia yang menginjak dua dekade, bidang Ekonomi dan Ekonometrika yang notabene menjadi ciri dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) mampu bersaing di kancah nasional dan internasional.
Meskipun usianya masih relatif muda, namun prestasi telah banyak dihasilkan. Dukungan sumber daya manusia di bidang Ekonomi dan Ekonometrika yang mumpuni, para dosen yang merupakan alumni dari berbagai perguruan tinggi top dunia menjadi modal dalam menghasilkan prestasi-prestasi.
“Kekuatan analisis secara kuantitatif yang menjadi ciri dari IPB University meneguhkan dengan diakuinya bidang Ekonomi dan Ekonometrika,” kata Arif melalui keterangan tertulis, Selasa, 16 Maret 2021.
Menurut Arif, sejalan dengan hal tersebut, kiprah bidang ini menjadi sangat penting pada masa-masa yang akan datang. Terutama, dalam merumuskan berbagai kebijakan ekonomi yang berkelanjutan sebagai bagian nilai-nilai IPB University yaitu sustainability.
Ia menambahkan, FEM IPB University dalam kancah global juga telah mengembangkan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di lima benua baik di bidang penelitian maupun pendidikan, seperti double degree dan credit earning multi strata. Hal ini akan semakin memperkuat konektivitas dan jejaring untuk dapat bersama-sama mengembangkan keilmuan di bidang Ekonomi dan Ekonometrika.
Di bidang tersebut, IPB University juga telah menghasilkan satu aplikasi software ekonometrika yaitu I-Regand yang berbasis android, setelah sebelumnya juga merilis software Trickytreex pada 2013.
