Tol Cipali Ambles, Korlantas Memasang Rambu-Kawal Kelancaran Lalin

Berita157 views

Subang, Inionline.id – Ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122 arah Jakarta ambles. Korlantas turun tangan dengan memastikan kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi amblesnya tol Cipali.

“Polri mengawal dari aspek kamseltibcar (keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran) lantas (lalu lintas), baik rekayasa jalur maupun keamanan pekerja dan pengguna jalan,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Istiono, Selasa (9/2/2021).

Istiono mengatakan pihaknya mengerahkan upaya preemtif dan preventif terhadap pengguna jalan. Salah satunya terkait pemasangan rambu.

“Rambu dipasang sepanjang contra flow yang dibuat hari ini 9 km, besok 1 km,” jelasnya.

Kasubdit Laka Korlantas Polri AKBP Agus Suryo menjelaskan rambu-rambu yang dipasang yakni rambu petunjuk, rambu peringatan, dan pengalihan jalur dan lain-lain.

“Termasuk (rambu) kurangi kecepatan,” kata Agus.

“Jalur sebelah dibuat contra flow selama perbaikan dan dilakukan pengawasan jalur dan lokasi antara Korlantas Polri dan pengelola jalan tol sambil mengevaluasi volume kendaraan,” terang Agus.Agus mengatakan pihaknya telah mengecek lokasi amblesnya Tol Cipali. Korlantas juga sudah mengevaluasi dengan stakeholder terkait pengalihan jalur.

Agus mengatakan hingga Selasa (9/2) sore, belum ada kemacetan. “Macet tidak ada, hanya perlambatan arus, arus tetap mengalir dan terkendali,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, seluruh badan jalan mulai dari bahu jalan, lajur satu, lajur cepat dan bahu dalam Tol Cipali KM 122 arah Jakarta terdampak amblas dengan kedalaman paling dalam mencapai satu meter. Petugas memberlakukan contraflow atau sistem lawan arus di lokasi amblesnya Tol Cipali.

“Saat ini di KM 122 arah Jakarta ada penutupan jalur dan diberlakukan contraflow. Mohon untuk mematuhi rambu dan tetap berhati-hati. Ada retakan tanah,” kata Dept Head CCO Astra Tol Cipali Theresia Dyah dalam keterangan yang diterima, Selasa (9/2/2021).

Retakan di KM 122 itu memicu terjadinya tanah ambles. Theresia mengaku masih mengkaji retakan tanah yang terjadi di KM 122. “KM 122 masuk wilayah Indramayu. Contraflow kita lakukan dari KM 177 sampai dengan KM 126,” kata Theresia.

Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengungkap amblesnya jalan disebabkan tingginya curah hujan yang memicu terjadinya pergerakan tanah.

“Cuaca ekstrem banyak banjir dan penjenuhan yang luar biasa, ini kita lihat lereng ini bawahnya sungai yang saya kira arusnya akan meningkat dan tanahnya ini jenuh sehingga ini memungkinkan terjadinya sleding,” ucap Herdy di lokasi, Selasa (9/2).