Miris ! Wakil Ketua DPRD Jabar Ahmad Ru’Yat Desak Pemerintah Tindak Lanjuti Hasil Survei Korban Bencana Alam di Jasinga

Antar Daerah157 views

JASINGA, Inionline.Id – Warga Desa Kalongsawah, Kecamatan Jasinga, mengeluh belum menerima bantuan dampak bencana alam. Meski, sudah dilakukan survei oleh Pemerintah Daerah Bogor dan Jawa Barat beserta pemerintah Pusat namun belum ada realisasi perbaikan.

Hal itu disampaikan ketua BPD Desa Kalongsawah Mes Diono kepada wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Ahmad Ru’yat saat menggelar reses l tahun 2020-2021 di Kampung Parungsapi, RT 06/08, Desa Kalongsawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Selasa (10/11/2021).

Serapan aspirasi masuk oleh legislatif Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Achmad Ru’yat, desa kalongsawah. Kata dia, sejumlah rumah warga, jembatan penghubung desa, pondok pesantren dan pengairan rusak akibat diterjang banjir bandang pada 1 Januari 2020 lalu.

“Bedasarkan laporan dari warga, kepala dusun dan BPD Desa kalongsawah, sebanyak 4 rumah milik warga yang hilang, 2 jembatan penghubung antar kadus terputus dan irigasi air bersih rusak akibat banjir bandang,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Ahmad Ru’yat mendesak pemerintah Pusat beserta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bogor, agar segera merealisasikan perbaikan infrastruktur jalan, rumah dan sarana pengairan.

“Saya menyampaikan dan mendesak kepada Pemerintahan Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Pemda Bogor, agar menindak lanjuti survei yang sudah dilakukan pasca bencana banjir bandang pada Januari lalu mengakibatkan jembatan putus dan rumah warga hilang, ” tuturnya.

Sementara itu Mes Diono menyampaikan, setelah terjadinya bencana alam banjir bandang pad 1 Januari 2020 di wilayah Desanya belum ada perbaikan untuk jembatan yang rusak dan rumah warga oleh pemerintah.

Menurutnya, rumah yang hilang tergerus air itu pernah mendaparkan bantuan dari Pemerintah selama 3 bulan. Namun untuk bangunan belum ada realisasi untuk 4 rumah, 2 jembatan penghubung antar desa yang putus.

“Kemarin sempat ada survei dari pemerintah Pusat, tapi belum ada realisasi karena anggarannya belum turun tapi akan diselesaikan tahun ini. Irigasi yang mengairi 3 hektar sawah, 6 pondok pesantren 4 mesjid, kesulitan air karena belum ada perbaikan irigasi, “terangnya. (Mul)