Inionline.Id – Wafatnya Bapak KH Hilmi Aminudin Hasan, Lc pada Selasa (30/06/2020) tampaknya menyisakan duka yang mendalam bagi Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Achmad Ru’yat. Pria yang merupakan murid langsung dari Bapak KH Hilmi Aminudin ini masih tampak berduka saat bercerita bagaimana kedekatannya dengan guru panutannya tersebut.
“Ketika saya sekolah kelas 2 di SMAN 1 Serang di tahun 1984 saya menuntut ilmu ngaji ke rumah Bapak KH. Hilmi Aminudin Hasan, Lc di Kebon Melati jalan. Mas Mansur Tanah Abang, Jakarta. Teringat betul usai sekolah jam 13.00 setiap Sabtu berangkat naik bus dari terminal bus Ciceri Serang pakai baju pramuka agar bisa bayar dengan harga tiket pelajar. Saya bayar Rp 200 dari terminal Ciceri Serang dan turun di Balaraja Tangerang,” ujar Ru’yat.
Lalu usai turun dari Balaraja saya pindah naik bus lain menuju terminal Grogol Jakarta bayar Rp 200. Karena tak mungkin perjalanan kegiatan pelajar dari terminal Ciceri Serang sampai Grogol Jakarta yang begitu jauh. Sehingga dengan uang saku sekolah yang terbatas ya makhlum sundukuna juyubuna, kantong kami adalah kas kami sehingga bisa berangkat mengaji. Dari terminal grogol Jakarta lanjut naik bus kota menuju Tanah Abang bayar Rp 50. Praktis saya jalan PP Serang-Jakarta Rp 900,” kata Ru’yat.
Pria penggemar olahraga bersepeda ini melanjutkan, terkadang saya ditanya sama kondektur, “inikan hari minggu libur (karena pulangnya hari minggu pagi) kok pake bayar harga pelajar”. Dengan diplomatis saya jawab ini kan ada kegiatan (karena saya pakai baju pramuka). Pernah uang logam Rp 50 yang saya berikan ke kondektur dilempar menggelinding di lorong bus. Tapi saya tetap tenang sambil berdzikir,” terang Ru’yat.
Sesampai di rumah ustadz Hilmi, usai shalat isya kami dijamu makan yang enak-enak dan diberi banyak ilmu keislaman. Ustadz Hilmi waktu itu usia 37 tahun dengan pakaian batik & peci hitam nasional terkadang berkostum kaos santai memberikan ilmu dengan penuh ketulusan dan kesantunan. Bila kami dan teman-teman sudah terlihat lelah, dengan kasih sayang kami dipersilahkan rehat tidur di rumah beliau. Jelang shubuh kami dibangunkan dengan hidangan susu panas dan makanan. Lanjut shalat malam dan mendapatkan materi ilmu dalam bentuk Rosmul Bayan yang memudahkan untuk dicerna dan difahami, terutama oleh saya pelajar SMA jurusan IPA,” kenang Ru’yat
Usai shalat shubuh Ru’yat bersama teman-temannya pamit untuk kembali pulang naik bus menuju Serang. Diantara semua materi yang diterima, Ru’yat sangat terkesan dengan materi Ilmu Allah. Materi inilah yang memotivasi dirinya untuk rajin belajar di sekolah SMA sehingga bisa lanjut diterima tanpa test jalur PMDk tahun 1986 di IPB. Berkat bimbingan bapak KH Hilmi akhirnya Ru’yat bisa menyelesaikan kuliah S1 dokter hewan IPB Bogor dan S2 Kebijakan Publik FISIP UI Jakarta.
“Jazaakallah khoiron guruku, Semoga guruku Bapak KH. Hilmi Aminudin Hasan, Lc husnul khotimah, alam kuburnya diluaskan dan terang benderang serta dijadikan syurga tempat tinggalnya. AAMIIN YRA,” tutup Ru’yat. (JC)
