Pansus VIII DPRD Jabar Siap Dorong Potensi Perkebunan Kelapa di Pangandaran

Ekonomi857 views

Kebumen, Inionline.id – Panitia khusus (pansus) VIII DPRD provinsi Jawa Barat revisi raperda nomor 8 tahun 2013 yang berisi tentang perkebunan terus melakukan pengayaan, hal tersebut mereka buktikan dengan melakukan kunjungan kerja ke perkebunan kelapa varian Genjeh Entog di Kebumen, Jawa Tengah pada selasa (23/06/2020).

Mochamad Ichsan Maoludin selaku anggota pansus VIII mengatakan bahwa kelapa jenis Genjeh Entog ini menjadi primadona di Kebumen karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya yaitu masa tumbuh yang singkat dari 0 sampai 2 setengah tahun buah yang dihasilkan sudah manggar, lalu 3 sampai 4 tahun sudah berbuah, dan tinggi pohonnya yang hanya setinggi manusia tapi sekali panen bisa mencapai 15 butir.

“Jenis kelapa ini tidak cocok di dataran tinggi, untuk menghasilkan buah yang bagus harus 800 meter ke bawah permukaan laut serta udaranya harus panas,” imbuh Ichsan.

Legislator asal Kabupaten Bogor ini juga mengungkapkan bahwa hal ini bisa menjadi inspirasi bagi Jawa Barat terlebih Ichsan meyakinkan bahwa Kabupaten Pangandaran juga mampu membudidayakan kelapa Genjeh Entog ini.

“Setiap 1 pohon di perkebunan kelapa itu 1 titik koordinat yang dipantau langsung melalui GPS, keseluruhan total 600 pohon, jadi dinas perkebunan di Kebumen ini betul betul memantau lahan milik petani ini agar petani terus concern menanam Genjeh Entog ini, karena kelapa tersebut merupakan icon Kabupaten Kebumen,” ujar Ichsan.

Dirinya menilai sinergi antara pemkab Kebumen dengan petani kelapa Genjeh Entog ini berhasil hingga menjadikan kelapa ini sebuah kebutuhan, jadi kalau di Pangandaran ingin dicoba beberapa hektar akan ada beberapa catatan agar menuai keberhasilan juga, karena selama ini di Pangandaran hanya menanam jenis kelapa dalam biasa.

Anggota Pansus VIII, M Ichsan Maoludin melakukan tinjauan ke lahan perkebunan kelapa Genjeh Entog, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (23/06/2020)

“Hal yang paling penting dari proses pengayaan revisi rapeda perkebunan ini adalah bagaimana nanti kami membubuhkan banyak masukan, karena jenis komoditi perkebunan yang dikaji tidak hanya kelapa saja, dan bagaimana kesejahteraan petani kelapa bisa berjaya,” kata Ichsan.

Selain itu Ichsan berharap agar tata kelola perkebunan kelapa atau komoditi lainnya di Jawa Barat bisa dikelola dengan baik kedepannya serta DPRD Jabar ingin mendorong kemudahan bagi petani agar concern menanam satu jenis tanaman sehingga akan berpengaruh bagi penghasilannya.

“Hasil panen para petani Jawa Barat juga harus termuliakan, jangan sampai ketika panen raya malah banyak komoditi impor jenis yang sama masuk, itu malah akan membuat harga jatuh, hal ini membutuhkan sinergi yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota/kabupaten untuk menekan laju impor komoditi maupun bibit perkebunan tersebut,” tutup Ichsan. (JC)