Soal Wacana Pembukaan Sekolah Pemerintah Diminta Menimbang Secara Matang

Pendidikan057 views

Inionline.id – Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda meminta pemerintah menimbang secara matang rencana pembukaan sekolah pada saat berlangsungnya pandemi virus korona (covid-19). Ia menyarankan lebih dulu dilakukan simulasi penerapan protokol kesehatan di sekolah.

“Jika perlu sebelum sekolah dibuka dilakukan simulasi penerapan protokol kesehatan sehingga meminimalkan potensi penularan pandemi covid-19,” kata Huda melalui siaran pers di Jakarta, Selasa, 26 Mei 2020.

Dia menjelaskan rencana pembukaan sekolah perlu mempertimbangkan sejumlah aspek. Misalnya, seperti apa posisi sekolah pada zona covid-19, bagaimana protokol kesehatannya, hingga kejelasan sosialisasi dan evaluasi pelaksanaan di lapangan.

Huda menekankan, bila sekolah berada di zona hijau maka sekolah bisa dibuka kembali. Sebaliknya, wacana pembukaan sekolah harus ditolak jika ada di zona merah.

Huada menerangkan, kejelasan protokol kesehatan yang harus dikaji meliputi proses pemeriksaan kesehatan bagi guru dan siswa. Mereka yang mempunyai penyakit kormobid sebaiknya tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Selanjutnya, adanya tes Polymerase Chain Reaction (PCR) bagi guru dan siswa sebelum pembukaan sekolah. Kemudian, adanya pengaturan pola duduk di kelas, hingga ketersediaan penyanitasi tangan serta disinfektan.

“Semua protokol kesehatan tersebut harus disosialisasikan kepada para orang tua siswa serta dilakukan simulasinya sebelum proses pembukaan sekolah,” kata dia.

Pembukaan sekolah pada masa pandemi, kata dia, merupakan sebuah pertaruhan besar. Apalagi hingga saat ini laju penularan covid-19 di Tanah Air kian meningkat dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

“Hingga kemarin kurva kasus positif covid-19 di sejumlah daerah malah menunjukkan peningkatan tajam sehingga jika dipaksakan membuka sekolah di wilayah-wilayah tersebut maka potensi penularannya di kalangan peserta kegiatan belajar-mengajar akan sangat besar,” ujarnya.

Huda mengungkapkan anak-anak usia sekolah sangat rentan tertular covid-19. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga Jumat, 22 Mei 2020, jumlah anak positif covid-19 rentang usia 0-14 tahun sebanyak 831 anak. Julah ini setara empat persen dari keseluruhan pasien positif. Sedangkan jumlah Pasiden dalam Pengawasan (PDP) anak di Indonesia dengan berbagai penyakit sebanyak 3.400 kasus.

“Data Ikatan Dokter Indonesia menyebutkan jika 129 anak meninggal dunia dengan status PDP dan 14 anak meninggal dengan status positif. Fakta itu menunjukkan jika anak-anak usia sekolah juga rentan tertular sehingga jika sekolah kembali dibuka maka harus dipersiapkan secara matang,” ungkap dia.