Menjelang Lebaran, Mendag Agus Pastikan Stok Kebutuhan Pokok di Jabar Aman

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengatakan, kondisi stok barang kebutuhan pokok di gudang Bulog dipastikan cukup untuk menopang kebutuhan masyarakat Jawa Barat. Sehingga, harga kebutuhan pokok bisa terjangkau oleh masyarakat.

Hal ini dikatakannya usai melakukan kunjungan ke Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Agus melakukan pengecekan langsung ke gudang Bulog Divisi Regional Jawa Barat untuk memastikan stok barang di gudang Bulog cukup memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

“Kondisi stok kebutuhan pokok sangat cukup di Jawa Barat sehingga harga-harga dapat semakin terjangkau oleh masyarakat,” kata Agus melalui keterangan resminya, Minggu (10/5).

Dia mencatat, stok beras di Bulog Regional Jabar itu sebanyak 5,8 ribu ton, minyak goreng sebanyak 250 ton. Kemudian gula 551 ton, dan tepung terigu sebanyak 24 ton. Sehingga stok ini cukup sampai perayaan lebaran nanti.

“Mendekati Lebaran 1441 H ini, stabilitas harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat menjadi prioritas kami sehingga jangan sampai terjadi inflasi,” imbuhnya.

Dia juga meminta agar warga Jawa Barat tetap mematuhi aturan pemerintah dalam melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan melakukan aktivitas di rumah saja. Berbelanja secukupnya karena pemerintah menjamin ketersedian barang pokok dengan harga yang stabil dan terjangkau.

Sistem Panen Bergeser

bergeser

Sektor pertanian mencatatkan pertumbuhan PDB sebesar 0,02 persen pada triwulan I 2020. Bahkan, pertanian juga memberi kontribusi terbesar ketiga dalam struktur PDB Indonesia dengan porsi sebesar 12,84 persen per kuartal I1-2020.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri mengatakan, kenaikan ini diprediksi berlanjut hingga tahun 2021. Prediksi tersebut didasarkan oleh sejumlah daerah akan melakukan panen raya secara berkesinambungan.

“Jadi kita harus optimistis (stok pangan tercukupi),” singkat Kuntoro melalui keterangan tertulis, Kamis, (7/5).

Meski demikian, Kuntoro mengatakan bahwa terjadi perlambatan pertumbuhan pada bulan ini, karena terjadi pergeseran di musim panen raya yang biasanya jatuh pada bulan Maret seperti pada tahun 2019 lalu. Perlambatan tersebut dari periode sama tahun 2019 yoy yang hanya tumbuh 1,82 persen.

“Nah tahun ini panen raya malah terjadi pada April 2020. Kita berharap dampak panen raya kelihatan di kuartal II-2020 dan bisa memberikan kontribusi yang positif,” terangnya.

Kuntoro menjelaskan, subsektor yang mengalami perlambatan antara lain subsektor tanaman hortikultura yang melambat sebesar 2,55 persen. Kemudian pada sektor peternakan hanya tumbuh sebesar 2,86 persen atau melambat dari Q1 2019 yang hanya 7,96 persen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *