Covid-19 Tidak Membuat Pasar Properti Di Depok Jeblok

Inionline.id – Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah membuat perekonomian menurun dan itu juga berdampak pada sektor properti. Beberapa penerapan protokol untuk mengurangi penyebaran virus ini seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat pasar berhenti bertransaksasi dan hanya industri tertentu yang tetap diizinkan untuk beroperasi.

Hal ini tentunya juga berpengaruh terhadap transaksi penjualan properti baik rumah baru maupun seken. Namun untuk wilayah tertentu kendati terjadi perlambatan, secara umum situasinya masih cukup baik. Salah satunya wilayah Depok, kota penyangga Jakarta ini masih tetap menarik pasar propertinya kendati dihantam pandemi.

Menurut Sayu Made Indah, Broker Properti dari Century21 Excelent Depok, wabah Covid-19 memang membuat pasar lebih slow tapi tidak menyurutkan orang untuk mencari hunian di daerah sini. Beberapa lokasi di Depok juga digemari para pekerja di Jakarta karena aksesnya mudah dan secara harga masih terjangkau bagi kalangan ini.

“Beberapa lokasi di Depok seperti Cinere, Limo, Meruyung, Krukut, hingga Sawangan yang dekat dengan pintu tol baru itu masih menjadi incaran banyak orang. Ini juga termasuk untuk pasar sewa, orang suka berhunian di sini karena yang kerja di daerah Blok M atau Sudirman tinggal masuk tol, lurus, sampai,” ujarnya.

Penurunan harga memang terjadi bahkan sebelum ada wabah Covid-19 yang memang situasi bisnis properti tengah menurun. Tapi secara umum, Sayu menyebut penurunannya masih sangat wajar. Selama Covid-19 ini bahkan tidak menyurutkan orang yang mencari sewa.Rentangnya berkisar di bawah Rp50 juta/tahun untuk rumah tipe 50 meter persegi dengan luas tanah 80-100 meter persegi. Tiap kali ada listing rumah seperti ini akan langsung ada saja orang yang meminta survei.

Untuk rumah seken secara harga memang turun karena banyak pemilik rumah yang butuh uang (BU) dan ingin melepas propertinya. Kondisi BU ini yang membuat harga jual menjadi di bawah rata-rata harga pasarannya kalau ingin terjual cepat. Gambarannya, rumah seken tipe 70/135 di daerah Gandul, siap huni, dari buka harga Rp1,3 miliar bisa deal di angka Rp850 juta.

“Kesulitan lain saat Covid-19, kantor pertanahan dan notaris belum tentu buka, jadi kalau mau transaksinya pakai perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) dulu. Rumah seken juga lebih menarik karena biasanya dibandingkan rumah baru dengan harga yang sama, rumah seken tanahnya lebih luas makanya lebih banyak dipilih karena nantinya bisa dibangun belakangan. Secara umum kondisinya seperti itu, sekarang memang lagi murah karena banyak yang BU, untuk investor situasinya bagus banget,” jelas Sayu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *