Rawan Kecelakaan, Tanjakan Emen Bakal Punya 2 Emergency Safety Baru

Antar Daerah157 views

Subang, Inionline.Id – Kecelakaan maut Bus Pariwisata PO Purnamasari pada Sabtu (18/01/2020) lalu yang memakan 8 korban jiwa tersebut memancing rasa prihatin banyak pihak. Komisi IV DPRD Provinsi Jawa barat bersama Dinas Binamarga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa barat, serta Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat sudah turun langsung meninjau lokasi kejadian pada Rabu (22/01/2020).

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa barat, M Ichsan menjelaskan bahwa kecelakaan tunggal tersebut disebabkan oleh karena medan tanjakan yang cukup panjang serta kondisi kendaraan yang tidak layak untuk jalan ketika dihubungi Inionline.Id pada Kamis (24/01/20).

“Mobil Pariwisata itu sudah di modifikasi kinerja remnya, yang harusnya standardnya itu plat baja, mereka ganti dengan model karet,” ujar Ichsan.

Selain itu Ichsan juga menjelaskan bahwa Dinas Binamarga Jabar mengadakan tiga emergency safety atau jalur penyelamat di beberapa titik seputar kawasan tanjakan emen.

“Kami melihat landasannya juga bukan turab, tetapi susunan batuan dengan tanah lalu posisinya dibuat menanjak, kita sudah lihat proses pembangunannya,” tutur Ichsan.

Politisi PKS itu juga memastikan bahwa sepanjang jalur tengkorak Subang itu harus di tambah marka jalan dan pita kejut yang akan segera direalisasikan.

“Selain itu kami melihat sebagian pembangunan turab yang berjalan oleh Binamarga, saya khawatir kalau longsor karena hanya sebagian saja yang dibangun, kemiringan tanahnya terlalu tegak, jadi posisi landasan tanahnya kami inginnya agak miring dan tidak terlalu dalam,” Kata Ichsan.

Adapun Permasalahan yang timbul dari infrastuktur bangunan, masalah di proses pelebaran jalan dan pemapasan tebing karena tersangkut oleh perizinan, karena itu ruang milik PTP 8/9 sehingga menghambat proyek di tanjakan emen yang seharusnya selesai di tahun 2019 dan sampai saat ini masih belum bisa di selesaikan dan di undur hingga sampai tanggal 26 Februari 2020″.

Komisi IV pun akan menindaklanjuti terkait anggaran yang di butuhkan untuk kepentingan pembangunan infrastukturnya agar kecelakaan di jalur tanjakan emen bisa diminimalisir.

Kepala Dinas Binamarga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa barat,  Ir.A.Koswara M.P mengomentari terkait dua emergency safety baru yang sedang dalam tahap penyelesaian di jalur tanjakan emen. Dirinya menegaskan bahwa sesuai kajian dan rekomendasi dari polda Jabar dan dishub Jabar tahun 2017, maka Dinas Binamarga  membuat DED tahun 2018 dan di bangun 2019.

“Jadi bukan dadakan sekarang, tapi sudah ada proses lama, karena memang begitu kalau proses APBD, tidak instan,” tutur Koswara saat dihubungi Inionline.Id pada Jum’at (24/01/2020).

Selain itu Koswara juga berharap agar Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan hanya kalau terjadi darurat, serta diimbangi dengan kondisi kendaraan harus layak jalan, pengemudi harus sehat, dan fokus.

sampai berita ini diturunkan, PPK pembagunan emergency safety, Aan Heryadi, ST, MT. menjelaskan bahwa total anggaran untuk pembangunan wilayah tanjakan emen yang terdiri dari emergency safety, galian, timbunan, serta pelebaran menelan biaya sebesar 18 miliar rupiah.

“Usulan 2017, tahun 2018 emergency safety dibuat 1 di ujung di dekat jembatan, 2019 baru dengan pelebaran, timbunan serta pembebasan lahan disitu, kami buat dua emergency safety baru, jadi totalnya tiga, harusnya bulan ini selesai,” ujar Aan.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *