Reses DPRD Jabar Ingatkan Resiko Alun-Alun Kota Bogor

Antar Daerah057 views

Bogor, Inionline.id – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa barat, Iwan Suryawan mengingatkan kepada masyarakat Kota Bogor tentang resiko berdirinya Alun-Alun Kota Bogor pada kesempatan reses I tahun sidang 2019-2020 pada rabu (04/12/19).

Iwan menjelaskan bahwa terkadang pemerintah lupa bahwa kewajiban membangun bukan hanya pembangunan fisik dan keindahan kota saja, hal tersebut memang dirasa baik tetapi harus dibarengi dengan tingkat pengawasan yang baik serta tingkat kontrol terkait dengan pemanfaatan alun-alun tersebut.

“Untuk aktifitas apa alun-alun itu ada ?, tentu bagaimana nyamannya kita berada di tempat itu, sebagai tempat untuk bertamasya, bersenda gurau, tapi bukan di area maksiat,” tegas Iwan.

Pada moment inilah fungsi kontrol dari pemerintah harus diwujudkan baik itu petugas pengawas patroli lapangan agar keluarga atau masyarakat yang berkunjung nyaman lalu penyediaan pusat informasi kesehatan di lokasi alun-alun.

“Jangan sampai alun-alun yang nyaman ini nantinya jadi tempat meeting point kegiatan yang merusak kehidupan sosial, atau jadi tempat yang kurang baik bagi pasangan muda-mudi, semua harus dibarengi dengan keseimbangan, bukan hanya pembangunan fisiknya tapi juga pembangunan sumber daya manusia yang mengisi alun-alun tersebut,” pungkas Iwan.

Politisi PKS itu melanjutkan bahwa dirinya telah menyampaikan langsung kepada walikota Bogor, Bima Arya, terkait resiko alun-alun Kota Bogor ketika mendataan populasi kunci HIV/AIDS di Kota Bogor.

“Bahwa posisi pengawasan menjadi sangat penting, lakukanlah kontrol terkait pengelolaan taman dan alun-alun Kota Bogor, jangan sampai ada pihak-pihak yang memanfaatkan wilayah tersebut untuk hal-hal yang negatif,” pungkas Iwan.

Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto juga menyatakan bahwa alun-alun Kota Bogor diharapkan bisa menjadi salah satu identitas Kota Bogor, dan tempat berkumpulnya warga kota sehingga meningkatkan rasa sosial serta persatuan bagi warga Kota Bogor.

“pembangunan alun-alun Kota Bogor ini yang menelan biaya 15 miliar rupiah bisa dilaksanakan dengan baik, dan kemudian model dan konsep yang mampu meminimalisir efek-efek negatif misalkan pergaulan bebas, ataupun kejadian-kejadian kejahatan sosial sehingga semua sisi dari alun-alun ini bersih dan bermanfaat dari warga Kota Bogor,” tutup Atang. (JC)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *