Kurang Alat Berat, Komisi IV DPRD Jabar Datangi Sektor 7 Citarum

Antar Daerah257 views

Bandung, Inionline.id – Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat menanggapi cepat informasi yang terjadi di sektor 7 sungai Citarum dimana terdapat beberapa hal yang perlu ditinjau di lokasi tersebut.
M Ichsan bersama Kasan Basari selaku Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat meninjau Program Citarum Harum yang dibawahi oleh satgas Citarum Harum sektor 7 di Rancamanyar, Kabupaten Bandung, pada selasa (19/11/19).

Menurut M Ichsan, tinjauan Komisi IV kali ini ke sektor 7 Citarum dalam rangka melihat perkembangan kerja-kerja dibawah Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat dimana terdapat program satgas dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menjaga wilayah sektor 7 dari pencemaran.

“Kalau pakai pegiat independent banyak ekses, agar efektif dan efisien maka bantuan dari rekan-rekan TNI inilah yang dilakukan,” ujar Ichsan.

Selain itu Dinas Lingkungan Hidup juga kekurangan alat berat di sektor 7, saat ini hanya terdapat dua alat berat di lokasi dan mereka sangat berharap tahun depan sektor 7 bisa memiliki 5 alat berat untuk mengatasi masalah yang terjadi di sektor 7 Citarum.

“Jadi selain sampah, wilayah ini juga terdapat sendimentasi, masalahnya juga terdapat di hulu, jadi di sana ada lahan kritis yang seharusnya ditanam tanaman yang mengikat air tetapi sekarang tumbuhannya tidak kuat jadi kalau hujan besar malah ikut hanyut,” kata Ichsan.

Dirinya menambahkan selama ini solusinya sementara adalah bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dimana lingkungan dalam menjadi tanggung jawab Dinas Kehutanan sedangkan wilayah luarnya menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup.

“Mental masyarakat sekitar tampaknya juga harus lebih dewasa dan lebih baik, banyak tanaman yang ditanam untuk mencegah banjir, masih kondisi kecil belum tumbuh tiba-tiba sudah hilang,” pungkas Ichsan.

Selain itu DLH sudah menganggarkan peningkatan untuk Satgas Citarum serta pengadaan CCTV yang berfungsi untuk early warning sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dicegah di sekitar sektor 7 Citarum dan Komisi IV akan sangat mendukung hal ini.

“Kabarnya sektor 7 ini akan menjadi pusat kuliner hanya untuk mencegah pencemaran sungai pada area ini tidak akan ada area untuk pencucian, karena kalau ada itu bisa mencemari sungai,” ujar Ichsan.

Sepanjang wilayah sektor 7 Citarum ini juga terdapat Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) atau yang lebih dikenal dengan TPS3R.

“Yang luar biasa dari TPS3R di wilayah ini adalah pengolahan sampah organiknya dimana belatung yang terdapat di sampah organiknya diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijual menjadi pakan ternak atau pakan burung dan harga jualnya ternyata cukup bagus,” pungkas Ichsan.

Lalu terdapat pula pengolahan air bersih menggunakan tekhnologi Reverse Osmosis (RO) atau yang biasa digunakan dalam air isi ulang, setelah disuling debit air yang dihasilkan di pengolahan air bersih ini telah mencapai 8 ribu liter.

Politisi Gerindra yang juga Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Kasan Basari juga menambahkan jika persoalan tersebut mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan stakeholder terkait maka program Citarum harum kedepannya bisa sesuai ekspektasi yang diharapkan, selain itu Kasan Basari juga mengapresiasi peranan satgas Citarum harum yang diinisiasi oleh TNI AD, menurutnya TNI sangat berperan penting dalam program Citarum harum ini, melalui kinerja nya serta inovasi inovasi pemikiran yang disumbangkan untuk keberhasilan Citarum harum ini, kedepannya Kasan berharap adanya kerjasama yang baik antara pihak pemerintah serta stakeholder terkait demi terwujudnya Citarum harum yang dicita-citakan bersama. (JC)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *