Magelang Jadi Tuan Rumah Badminton Superliga Junior 2019

Inionline.id – Turnamen bulutangkis usia muda level internasional digelar di Magelang, Jawa Tengah. Nama turnamennya adalah CAFFINO Superliga Junior 2019.

Sebanyak 13 klub bulutangkis dari Indonesia dan luar negeri mengikuti turnamen yang dimulai tanggal 15 sampai 20 Oktober 2019 di GOR Djarum Magelang.

Turnamen ini memperebutkan piala bergensi dua kategori yakni U-17 dan U-19, baik putra maupun putri. Setiap tim terdiri dari 10 pemain putra dan putri yang menggunakan format kejuaraan Thomas-Uber Cup.

Untuk kategori U-19 putra memperebutkan Piala Liem Swie King dan Piala Susy Susanti untuk U19 Putri. Kemudian, kategori U-17 Putra memperebutkan Piala Hariyanto Arbi dan Piala Yuni Kartika untuk U-17 Putri.

Dalam kejuaraan ini, persaingan ketat bakal terasa dengan hadirnya kembali klub-klub dari mancanegara. Untuk kategori U-19, ada PB Djarum Kudus, Mutiara Cardinal Bandung, Exist Badminton Club, Jaya Raya, Jatim United, Blibli Team, Taiwan High School (Chinese Taipei), Granular Badminton Academy (Thailand), Singapore Badminton Association (Singapura), Kumamoto Team (Japan) dan Harimau Muda Team C (Malaysia).

Sementara pada kategori U-17, ada PB Djarum Kudus, Mutiara Cardinal Bandung, Exist Badminton Club, Jaya Raya, Sarwendah Badminton Club, SGS PLN Bandung, Harimau Muda Team A (Malaysia), Harimau Muda Team B (Malaysia), dan Kumamoto Team (Jepang).

“Yang penting peserta di U17, tahun lalu semua kan dalam negeri. Yang ini ada peserta dari luar negeri. Kalau dari luar tidak membawa nama klub, satu Kumamoto, Taiwan High School, Singapore, Malaysia, Granular,” kata Lius Pongoh selaku Ketua Panitia Pelaksana Superliga Junior 2019.

Lius mengatakan ada dua alasan mengundang peserta dari luar negeri, yakni soal mutu dan kualitas turnamen. Untuk itu, para atlet nasional bisa mengadu kemampuan dengan atlet luar negeri.

“Ya biar bukan mutu aja, tapi maksudnya mereka pasti lebih kuat. Satu lebih kuat, bukan dibanding klub lain, tapi klub-klub yang besar sudah ikut semua. Biasanya atlet-atlet muda itu, kalau ketemu pemain luar suka berbeda cara mainnya makanya mereka harus saling ketemu dengan pemain luar negeri di turnamen beregu apalagi agak berat bebannya,” sambungnya.

“Ini penting bagi atlet muda terutama U17 dan U19. Karena mereka nanti mesti ikut kejuaraan dunia Asia.”

“Tentunya ini menjadi hal yang positif bagi para atlet Indonesia untuk kategori U-17 putra dan putri karena mereka sudah bisa bertanding dalam turnamen beregu melawan para pemain yang berasal dari luar negeri dalam usia mereka yang masih relatif muda,” timpal Event Director Bambang Roedyanto soal keikutsertaan Malaysia dan Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *