Tiga Tahun Terakhir, REI Sumsel Catat Pertumbuhan Rumah Terbangun

Inionline.id – DPD REI Sumatera Selatan mencatat konsistensi pertumbuhan rumah terbangun dalam tiga tahun terakhir.

Pada 2016, jumlah rumah terbangun hanya sebanyak 7.000 unit. Angka ini meningkat secara eksponensial menjadi 11.000 unit pada 2017, dan terus bertambah setahun setelahnya menjadi 12.000 rumah.

“Oleh karena itu, kami meningkatkan target pertumbuhan rumah terbangun pada tahun ini menjadi 13.000 unit,” kata Ketua DPD REI Sumatera Selatan Bagus Pranajaya Salim.

Kenaikan target ini, kata Bagus, sebagai dukungan terhadap program nasional pembangunan Sejuta Rumah yang dicanangkan sejak April 2015.

Dari total target tersebut, 6.700 unit telah direalisasikan hingga Juni 2019. Ini artinya, kurang dari separuh lagi target tersebut terpenuhi.

Bagus optimistis, angka 13.000 akan tercapai bila kuota tambahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) segera turun.

Pasalnya, 92 persen dari total target ini merupakan rumah subsidi skela FLPP, sementara rumah komersial hanya 8 persen.

“Jadi, kami mendesak mendesak pemerintah segera merelisasikan tambahan kuota FLPP,” ujar Bagus.

Hal ini menyusul habisnya kuota FLPP di sejumlah bank seperti BNI, BRI, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Selatan.

Bagus berharap, tambahan kuota FLPP ini turun sebelum bulan Agustus berakhir. Pasalnya, banyak pengembang rumah susbidi anggota REI Sumatera Selatan yang terganggu arus kas (cash flow)-nya.

“Mereka harus bayar kredit konstruksi juga, bayar kontraktor, bayar pegawai, dan lain sebagainya. Kami di sini sudah dalam kondisi meriang,” cetus Bagus.

Adapun kebutuhan rumah di Provinsi Sumatera Selatan menurut catatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 501.000 unit.

Sementara jumlah kebutuhan rumah berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Selatan sejumlah 380.000 unit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *