Inionline.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut kenaikan harga beberapa item kebutuhan bahan pokok yang terjadi belakangan ini adalah kenaikan psikologis.
Ia menjabarkan, secara hitungan stok kebutuhan pokok di Jawa Timur cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.
Hanya saja, saat ini ada kenaikan permintaan dari masyarakat jelang bulan Ramadan.
“Demand tinggi dan memasuki bulan Ramadan, sehingga ada peningkatan harga pada bahan pokok tertentu,” ujar Khofifah saat mengunjungi pasar Pahing, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (3/5/2019).
Dari pantauannya di salah satu pasar sentral di Kota Kediri itu, saat ini memang masih ada beberapa bahan pokok yang mengalami peningkatan harga yaitu telur ayam dan daging ayam yang naik antara Rp 1.000- Rp.2.000 per kilogramnya.
“Daging ayam di sini harga tertinggi Rp 32.000 dan ini masih sesuai dengan harga eceran tertinggi,” lanjutnya
Sedangkan komoditas bawang merah, lanjut Khofifah, saat ini harganya sudah mengalami penurunan karena sudah ada penetrasi yang baik.
Satu-satunya item kebutuhan pokok yang harganya masih tinggi, berdasarkan pantauannya adalah komoditas bawang putih.
Untuk mengatasi hal itu, beberapa langkah sudah mulai dilakukan yaitu dengan melakukan operasi pasar, impor bawang putih, dan juga pemantauan atau monitoring secara simultan.
” Bawang putih Insya Allah minggu depan sudah turun yang oleh pemerintah diimpor,” lanjutnya.
Sementara itu, pantauan harga bawang putih di pasaran memang masih tinggi. Bahkan kenaikannya hampir dua kali lipat.
Sumilah (62), salah seorang pedagang bawang putih di Pasar Pahing mengatakan harga bawang putih kelas ecer memang naik tajam selama sepekan ini.
Setiap kilogram bawang putih jenis kating atau kualitas baik, yang awalnya Rp 38.000 kini menjadi Rp 60.000. Kualitas dua naik dari harga dari Rp 32.000 naik jadi Rp 50.000.
“Kata juragannya karena barangnya gak ada,” ujar Sumilah.
