Ratusan Ribu Jemaah Muslimat NU Deklarasikan Anti-Hoaks, Ghibah dan Fitnah

Headline, Nasional157 views

Inionline.Id – Lebih dari seratus ribu jemaah Nahdalatul Ulama (NU) mendeklarasikan anti hoaks, ghibah dan fitnah pada perayaan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-73 yang diadakan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/01). Deklarasi tersebut dipimpin oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah menyampaikan pesan ini kepada para perempuan Muslimat NU.

“Pada harlah kali ini, kita deklarasikan warga Muslimat NU yang anti-hoaks. Hoaks, no! Gibah, no! Fitnah, no!” kata Khofifah.

Pada pembacaan deklarasi anti hoaks, ghibah, dan fitnah, Khofifah menyebut empat poin yang serentak diikuti oleh seratusan ribu anggota Muslimat yang hadir di tempat tersebut.

Poin pertama menolak hoaks, fitnah, dan ghibah yang dapat memicu perpecahan dan perselisihan bangsa.

Poin kedua menegaskan kader Muslimat NU tidak akan membuat dan menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, fitnah, dan ghibah.

Poin ketiga dari deklarasi ini adalah pentingnya membudayakan menyaring berita sebelum menyebar informasi yang diterima. Poin terakhir mengingatkan tentang perlunya berpikir positif untuk menguatkan ukhuwah dan persatuan bangsa.

Khofifah melanjutkan, perempuan Muslimat NU adalah ibu-ibu yang mandiri. Kemandirian ini digunakan untuk membangun bangsa melalui toleransi dan berpesan kepada mereka untuk saling menghormati dan tidak saling mencaci.

“Jangan adu domba, jangan gibah, jangan fitnah. Jangan melakukan ujaran kebencian. Jangan sebarkan hoaks. Kita akan menjadi bagian yang ikut mengajak seluruh elemen bangsa membangun positive thinking ,” kata Khofifah.

Khofifah mengatakan, komitmen ini perlu dipegang mengigat nilai-nilai yang diusung NU berkenaan dengan corak Islam yang mengedepankan toleransi dan moderasi.

“Untuk membangun toleransi dan moderasi maka di Harlah kali ini kami deklarasikan warga Muslimat antihoaks,” kata Khofifah.

Pada Momen Harlah Muslimat yang menginjak usia 73 tahun ini, Khofifah juga mengingatkan potensi luar biasa yang dimiliki Muslimat sebagai organisasi perempuan yang punya kader berkualitas, berintegritas, dan komitmen yang luar biasa. Acara ini pun dibuat sebagai bentuk syukur Muslimat pada Allah atas semua hal yang telah dialami oleh Muslimat NU.

“Kekuatan muslimat NU itu dari kemandiriannya, membangun dari ranting, cabang hingga wilayah, pusat,” ungkapnya.

Di Harlah ke-73 ini, Muslimat NU mengusung tema ‘Jaga Aswaja, Teguhkan Bangsa’. Khofifah menilai, tema ini tak lepas dari nilai toleran dan moderat yang diusung NU tadi. Menurut dia, Indonesia diberi rahmat sebagai bangsa yang beragam baik dari suku, bahasa, tradisi, hingga agama. Namun perbedaan ini hendaknya disikapi dengan bijak bukan malah menjadi bibit perpecahan antar anak bangsa.

“Toleransi dengan yang berbeda jadi bagian yang akan menjadikan kita berlomba-lomba menuju kebaikan dari yang satu kepada yang lain,” ucap Khofifah.

Diketahui, peringatan Harlah ke-73 Muslimat NU turut dihadiri Presiden RI Jokowi beserta sejumlah menteri kabinet kerja, seperti: Menkopolhukam RI Wiranto, Menpora RI Imam Nahrawi, Menag RI Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko serta Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj dan lebih dari 100 ribu jamaah Muslimat NU seluruh Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *