Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Ditargetkan Meningkat di Tahun 2019

Ekonomi157 views

Inionline.Id – Kementerian Pertanian (Kementan) terus menargetkan kenaikan produksi padi, jagung dan kedelai (Pajale) di tahun 2019 dengan penambahan luas tanam melalui berbagai terobosan seperti tumpangsari dan pemanfaatan lahan rawa.

“Tumpangsari sebagai cara untuk memanfaatkan persaingan lahan antar komoditas. Tahun 2019 ini ditargetkan tumpangsari 1,05 juta hektare (ha) atau setara luas pertanaman 2,1 juta ha”, ujar Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan Maman Suherman.

Maman menambahkan, bahwa lahan rawa kita sangat luas dan sudah dimanfaatkan sebagai pilot project sejak 2018. Adapun tahun 2019 ditargetkan 500 rb ha rawa di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan. Sementara itu, program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Rawa dapat meningkatkan indeks pertanaman dan mengembangkan korporasi petani.

“Proyeksi produksi 2019 akan meningkat lebih tinggi lagi di banding 2018 dengan dukungan program peningkatan produksi, perbaikan prasarana dan sarana serta penanganan pasca panen dan pengamanan produksi,” kata Maman.

Pelaksanaan Upsus Pajale sejak tahun 2015 membuktikan kenaikan tajam luas tanam padi sebesar 2 juta ha, dari sebelumnya 14 juta ha pada tahun 2014 menjadi 16 juta ha tahun 2018. Bahkan pihaknya mengklaim target swasembada padi dan jagung yang dicanangkan pemerintah telah tercapai. Tampak dari 2018 lalu produksi padi 83,04 jt ton GKG atau setara dengan 48,3 juta ton beras.

“Angka ini tercatat masih surplus karena konsumsinya lebih kecil sebesar 30,4 juta ton beras,” jelas Maman.

Target swasembada padi dan jagung yang dicanangkan pemerintah telah tercapai. Tahun 2018 lalu produksi padi 83,04 jt ton GKG atau setara dengan 48,3 juta ton beras.

“Angka ini tercatat masih surplus karena konsumsinya lebih kecil sebesar 30,4 juta ton beras,” jelas Maman.

Begitu juga dengan jagung, tahun 2018 produksi jagung 30 juta ton PK, sedangkan perhitungan kebutuhan sekitar 17 juta ton PK. Masih ada perhitungan surplus sekitar 13 juta ton.

“Artinya swasembada padi dan jagung sudah bisa kita capai,” pungkas Maman.

Sementara untuk komoditas kedelai, Maman menjelaskan Pemerintah masih berupaya mencapai swasembada. Namun begitu, tercatat selama 5 tahun terakhir produksi kedelai di 2018 melonjak tajam sebesar 982 ribu.

Naiknya angka produksi Pajale , juga sejalan dengan naiknya kesejahteraan petani.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani ( NTP) pada Desember 2018 naik sebesar 0,04 persen menjadi 103,16 jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala BPS Suharyanto menyampaikan kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) naik sebesar 0,54 persen lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) sebesar 0,50 persen. NTP menunjukkan nilai tukar dari produk-produk pertanian terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga termasuk biaya produksi.

Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Desember 2018 sebesar 112,21 atau naik 0,26 persen dibandingkan NTUP bulan sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *