Seribu Santri Ikuti Festival Pendidikan Al Quran

Bandung, inionline.id – Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) menggelar Festival Pendidikan Al Quran di Bandung. Festival ini diikuti oleh seribu santri dari Jawa Barat, khususnya Kabupaten/Kota Bandung dan sekitarnya.

Festival ini mengusung tema “Merawat Tradisi, Mengawal Inovasi dengan Menyiapkan Generasi Qur’ani”. Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi mengatakan, Festival Pendidikan Al Qur’an ini adalah bagian dari hajatan besar peringatan Hari Santri, 22 Oktober,  tahun 2018 yang k-4, setelah Presiden RI Joko Widodo menandatangani Keputusan Presidennya pada 15 Oktober 2015.

“Festival Pendidikan Al Qur’an yang dilaksanakan di Bandung ini adalah untuk kali pertama,” jelasnya di Bandung,  Sabtu (20/10).

Menurut Zayadi,  festival diawali dengan Lomba Kreativitas Guru Pendidikan Al-Qur’an. Direktorat PD Pontren mengundang 10 metode baca Al-Qur’an dan tiga metode tahfizh Al-Qur’an. Mereka mempresentasikan metodenya pada lomba tersebut.

Kesepuluh Metode Baca tersebut meliputi Fahmil Qur`an Madani Indonesia (Jakarta), Tilawati (Surabaya), Al-Barqy (Bali), Qiro`ah (Makassar), Bani Maryam (Kendari), Al Bagdady (JQH Jakarta), Aqu Bisa (Banten), Al Jabari (Bogor), Smart Methode Al-Qur`an bil Qalam (Cirebon), dan Sejak Dalam Kandungan (Semarang).

Sedangkan ketiga metode tahfidz adalah Metode Tahfizh Salafiyah Syafiiyah (Mojokerto), Metode Tahfizh Talaqqi Tematik (Bandung), dan Metode Tahfizh Tasix (Ngawi).

“Sebenarnya ada 20 metodologi baca Al-Qur’an dan 3 metode tahfizh yang mengirimkan profil dan portofolio. Namun, hanya 13 metode itu yang kami pilih untuk mempresentasikan metodologinya,” tuturnya.

“Kepada mereka, akan diberikan penghargaan untuk peserta lomba pada Puncak Festival Pendidikan Al Qur’an pada hari Minggu (21/10) besok,” lanjutnya.

Penghargaan akan diberikan di Gedung Moch. Toha Soreang, Kabupaten Bandung.

Selain itu,  pada Puncak Festival Pendidikan Al Qur’an tersebut, akan dilantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an secara kolosal dengan qira’ah asyarah oleh ratusan santri Pondok Pesantren Al Falah, Nagreg-Kabupaten Bandung.

“Puncak Acara Festival ini akan dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, yang akan memberikan motivasi bagi penggerak Pendidikan  Al Qur’an untuk lebih berinovasi dalam menyampaikan pembelajaran Al Qur’an,” katanya.

Zayadi menambahkan,  perkembangan pendidikan Al-Qur’an di dunia Islam sampai saat ini sangatlah pesat. Banyak berdiri lembaga-lembaga pendidikan yang mengkhususkan dalam bidang Al Qur’an. Intensitas yang tinggi dalam masyarakat terutama anak-anak dalam mempelajari Al Qur’an sangat perlu diapresiasi, dan diberikan afirmasi untuk menjaga semangat bagi para pendidik Al Qur’an, dan menumbuhkan keinginan yang kuat bagi anak-anak lainnya.

Salah satu bentuk Affirmasi dan pengembangan serta peningkatan kualitas pendidikan Al-Qur’an di Indonesia adalah penyelenggaran Festival Pendidikan Al-Qur’an. Kegiatan ini diharapkan dapat memacu motivasi masyarakat dalam mempelajari serta menghafal Al-Qur’an.

“Festival ini bukan hanya sekedar pertemuan, perlombaan dan show of force massa pendidikan Al-Qur’an, tetapi ada hal yang lebih penting yaitu Hubungan pemikiran (shilatu al afkar), Hubungan kerja nyata (shilatu al a’maal), dan Hubungan jiwa (shilatu al ruuh),” tutup Zayadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *