PULUHAN IBU – IBU CURHAT KE KEPALA DESA, TERLILIT PINJAMAN UANG BERBUNGA TINGGI

BOGOR, inionline.id – Puluhan ibu – ibu rumah tangga yang ketakutan karena terlilit pinjaman uang dari pemberi pinjaman keliling atau yang populer disebut bank keliling, mengadukan nasibnya mereka kepada Kepala Desa (Kades) Kemang Entang Suana. Mereka mengaku bingung dan takut karena saat ini dikejar penagih hutang karena telat membayar angsuran pinjaman uang yang terus berbunga dan semakin besar.

“Iya mas, saya jadi takut karena ditagih dan dimarahi bahkan diancam mau dilaporkan polisi. Saya memang belum ada uang, bukan nggak mau bayar,” papar seorang ibu sebut saja namanya Bunga (34) warga RW 2 Desa Kemang yang meminta  namanya disamarkan.

Dia mengaku, awalnya meminjam uang 3 juta rupiah. Namun karena telat membayar angsuran saat ini total hutangnya sudah mencapai 10 juta rupiah. “Padahal saya dapatnya cuma 2,3 juta rupiah. Tapi setiap saya telat bayar ada sangsi denda dan bunganya tinggi,” ungkapnya.

Keluhan serupa disampaikan Tiara (40) yang mengaku terlilit hutang pinjaman uang dari bank keliling secara kelompok. “Akibat hutang itu, saya seringkali ditagih tanpa batasan waktu. Bahkan kadang nagihnya malam hari. Jadi saya takut pulang dan akhirnya jadi berkelahi dengan suami.” Paparnya.

Lebih miris lagi keluhan Dian (nama samaran) yang mengaku harus diceraikan suami karena terlilit hutang bank keliling. “Suami marah karena saya meminjam uang tanpa ijin. Saya pinjam uang memang tanpa jaminan dan hanya diminta foto copy KTP saja.” keluhnya.

Menanggapi keluhan puluhan ibu – ibu tersebut, Kades Kemang Entang Suana meminta warganya untuk berani menghadapi para penagih hutang tersebut, sebagai bentuk tanggungjawab.

Namun dirinya meminta warga untuk segera melaporkan ke pemerintah lingkungan yaitu RT dan RW apabila ada tindakan penagih hutang yang mengancam keselamatan diri atau merampas hak milik warga.

“Jadi jangan lari dari rumah, apalagi meninggalkan suami. Kalau kita salah harus berani hadapi,” ujarnya.

Entang Suana menjelaskan, guna melindungi warga Desa Kemang dari jeratan hutang berbunga tinggi, pihaknya dalam waktu dekat akan segera memanggil semua RT, RW, ibu-ibu yang jadi nasabah dan para pemberi pinjaman.

“Semua kegiatan pinjam meminjam uang harus diketahui pengurus lingkungan. Karena yang terjadi sekarang, kegiatan ini telah membuat resah dan berakibat rumah tangga berantakan.” Pungkasnya. (MUL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *