Inionline.id – Gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah telah merobohkan banyak bangunan termasuk Puskesmas. Namun, pasca musibah itu terjadi sejumlah Puskesmas sudah dioperasikan termasuk 2 Puskesmas di Kabupaten Donggala, yakni Puskesmas Tompe dan Puskesmas Batusuya.
Secara fisik kedua bangunan Puskesmas itu masih belum bisa digunakan, dan yang dioperasikan adalah fungsinya sebagai Puskesmas. Sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan tidak harus di bangunan Puskesmas tapi bisa dilakukan di tenda atau tempat lain yang mendukung untuk dilakukan pelayanan kesehatan.
Di tempat pengungsian Lapangan Tompe misalnya, pelayanan Puskesmas dilakukan di tenda khusus pelayanan kesehatan karena gedung Puskesmas yang sudah rusak parah dan harus dilakukan renovasi gedung.
Untuk sementara, fasilitas pelayanan kesehatan di tenda itu sudah cukup bagus dan bisa dijadikan model pos pelayanan kesehatan yang standar. Ada 6 tenda terdiri dari tenda pendaftaran dan pelayanan rawat jalan, tenda rawat inap, tenda maternity dan ada ruang khusus untuk bersalin, tenda rawat perempuan, ruang administrasi, dan tenda pelayanan obat dilengkapi dengan air conditioner untuk menyimpan vaksin dan meracik obat dengan dilengkapi tempat sampah untuk limbah medis di depan setiap tenda.
Di tenda Puskesmas Tompe ini juga terdapat bantuan dokter dan 2 perawat yang bertugas mengkoordinir dan melatih manajemen pelayanan kesehatan dalam kondisi darurat.
Hal yang sama juga terjadi pada Puskesmas Batusuya. Pelayanan di sana sudah berjalan normal yang dibantu oleh tim medis dari Universitas Airlangga Surabaya. Baik Puskesmas Tompe maupun Puskesmas Batusuya sudah melayani rawat inap, namun hingga minggu ketiga paska gempa belum ada yang rawat inap di kedua puskesmas tersebut.
