Antisipasi Tawuran, Polsek dan Satgas Pelajar Bersinergi Dengan Pihak Sekolah

Bogor Timur, inionline.id-Guna mengantisipasi terjadi tawuran antar pelajar di wilayah hukum Polsek Tanjungsari Kabupaten Bogor, pihak Polsek menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Satuan Tugas (Satgas) Pelajar. Acara yang digelar di Aula Mesjid Agung Raudhatul Faizin Jumat (21/9) itu dihadiri para Kepala Sekolah SMP/SMA Sederajat, Kesiswaan dan Pembina Osis serta unsur muspika dan tokoh masyarakat.

Kapolsek Tanjungsari Iptu Muhaemin mengatakan, tujuan dilaksanakannya Rakor itu untuk membangun Sinergitas Kepolisian, Satgas Pelajar dan pihak sekolah. Hal tersebut dimaksudkan menangkal dan menghindari terjadinya aksi tawuran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

“Anak Sekolah masa kini telah merubah pola kenalannya dengan tawuran, janjian melalui medsos. Dengan cara sembunyi-sembunyi seperti itu, para pelajar akan bebas melakukan aksinya. Karena alat untuk tawuran tidak mungkin mereka bawa didalam tas, rawan terkena razia petugas,” kata Muhaemin.

Lanjut Kapolsek, rakor ini menindaklanjuti kesepakatan Satgas Pelajar Kabupaten Bogor dengan Polres Bogor. Disepakati, setiap sekolah membuat satgas kecil beranggotakan siswa dan guru. Memetakan dan menginventarisir anak-anak yang terindikasi nakal atau ada niatan untuk tawuran dan kenakalan lainnya.

Disepakati pula, para Satgas dan Polsek masing-masing kecamatan melakukan pembinaan kepada sekolah di wilayahnya. Serta, melakukan Himbauan kepada sekolah-sekolah atau siswa-siswi yang melakukan tawuran akan disangsi oleh pihak berwenang.

“Hasil kesepakatan juga menghimbau kepada sekolah-sekolah yang melakukan tindakan vandalisme untuk segera dihapus,” tegas Muhaemin.

Kepala SPMP PGRI Tanjungsari Eka Seftian mengatakan, kegiatan rakor sangat setuju dan perlu digalakkan acara semacam itu. Karena, selain untuk menjalin silaturahmi juga ada ide dan informasi yang berkaitan dengan anak-anak sekolah.

“Saya sarankan kepada Satgas dan Pihak Kecamatan agar menambah personil satgas diluar pendidik/guru dengan melibatkan satpol pp dan linmas desa. Melakukan patroli rutin guna meminimalisir bibit-bibit kenakalan remaja,” tutur Eka.

Disarankan pula, agar membuat Satgas Quick Respon, sehingga jika ada laporan bisa langsung ditindaklanjuti oleh satgas. Melakukan pembinaan bersama kepada sekolah yang terindikasi memiliki musuh. Para siswa yang terindikasi nakal, dibina bersamaan dan berbarengan dengan membuat pernyataan dan perjanjian untuk berdamai.

“Saya usul pula agar mengadakan kegiatan positif untuk merangsang kreativitas pelajar dan menjalin silaturahmi antar pelajar agar tidak terjerumus pada kegiatan yang tidak diharapkan,” tandas Eka. (Soef/jang).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *