AKIBAT RUPIAH MELEMAH, HARGA KEDELAI NAIK PENGUSAHA TAHU TERANCAM TUTUP

BOGOR, inionline.id – Turunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat, ternyata berdampak serius bagi beberapa jenis usaha masyarakat, terutamajenis usaha yang bahan bakunya dari impor. Salah satunya jenis usaha tahu dan tempe.

Pasalnya, harga kedelai di pasaran saat ini semakin melambung tinggi. Wahyu (38) pengusaha tahu merk Sari Djadi di Desa Parakan Jaya Kecamatan Kemang menuturkan, saat ini dirinya harus membeli bahan baku kacang kedelai seharga 7.800 sampai 8.000 ribu rupiah per kilogram. Padahal biasanya harga beli hanya 6.600 rupiah per kilogram.

“Makanya biaya produksi semakin tinggi dan membuat usaha saya agak keteteran. Saat ini saya terpaksa mengurangi separuh jumlah karyawan saya. Awalnya 30 orang, sekarang tinggal 15 orang,” ujar Wahyu saat ditemui wartawan, Kamis (6/9/2018).

Dia menambahkan, pengurangan karyawan itu dilakukan karena dirinya tidak sanggup memberikan upah, akibat tingginya biaya produksi. “Bayangkan harga kacang kedelai terus naik, sementara harga jual tahu tidak bisa dinaikkan. Kalau dinaikkan harganya, penjualan tahu menurun drastis.” Papar pria asal Bandung ini.

Wahyu mengaku, saat ini produksi penbuatan tahu di perusahaannya terus menurun jumlahnya. Dia juga mengungkapkan, jika harga bahan baku terus naik, bukan tidak mungkin usahanya akan bangkrut dan penganan tahu akan hilang di pasaran.

“Saya berharap pemerintah bisa menstabilkan harga kacang kedelai, agar saya dan karyawan bisa bertahan memproduksi tahu demi menunjang hidup keluarga kami.” harap Wahyu. (MUL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *