Medan, IniOnline.id – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan prosesi wisuda bukanlah terminal akhir bagi para wisudawan/wati dalam menuntut ilmu.
Hal itu disampaikan Menag Lukman Hakim dalam orasi ilmiah, bimbingan, dan arahan kepada para wisudawan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara
di Kampus II Jalan Willem Iskandar, Medan Estate, Rabu (11/04).
Menurut Menag, wisuda adalah sebuah halte dan bukan terminal. Pasalnya dalam kontek kewajiban menuntut ilmu proses tersebut sudah berlangsung sejak manusia lahir hingga wafat.
“Pendidikan proses yang tak pernah berakhir. Layaknya halte, wisuda bagi sarjana adalah pemberhentian sementara, untuk terus berjalan, berproses mengasah ilmu dan ketrampilan dalam kehidupan,” ujar Menag Lukman.
Menag menambahkan, perguruan tinggi adalah pendidikan formal dan pendidikan yang riil itu sebenarnya berada di tengah-tengah masyarakat.
“Jadi masyarakat adalah lembaga pendidikan paling riil sesungunhnya. Karena, di situlah kita banyak mendapatkan ilmu sekaligus menjadi wadah mengaktuliasasikan ilmu pengetahuan,” kata Menag.
UINSU mewisuda 1.252 lulusannya.Gelaran sidang terbuka senat UINSU ini merupakan wisuda sarjana ke-67 dengan mengusung tema ‘Kita Wujudkan Islam Rahmatan Lilalamin menuju UINSU yang lebih juara, maju, unggul jaya raya dan sejahtera’.
Rektor UINSU Saidurrahman merincikan, 1.252 wisudawan terdiri dari 43 lulusan S3 (doktor), dan 170 lulusan S2. Program S1 terdiri dari: 484 lulusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 182 lulusan Fakultas Syariah dan Hukum, 75 lulusan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 223 lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dan 75 lulusan Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam untuk program S1.
“Jadi jumlah total lulusan UINSU hingga tahun 2018 adalah 42.998 orang,” kata Saidurrahman.
Tampak Hadir, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Direktur PTKI Arskal Salim, Kepala Biro Humas Data dan Informasi, Mastuki, Kepala Kanwil Kemenag Sumut dan Kabag TU Pimpinan Khoirul Huda. (kemenag/na)
