Kemenag Akan Menggelar (USBN) Untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha

Jakarta, IniOnline.id – Kementerian Agama akan menggelar Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha. Untuk tingkat SLTP, USBN ini akan dilaksanakan pada 16 April mendatang.

Kepala Sub Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (Kasubdit Dasmen) Ditjen Bimas Buddha Paniran mengatakan, berbeda tahun sebelumnya, USBN ini kali Kementerian Agama secara mandiri menyiapkan mulai dari kisi-kisi dan penyusunan soal.

“Kanwil Kementerian Agama melalui Pembimas Buddha di daerah berkewajiban menfasilitasi penyusunan soal 75% dan perakitan soal menjadi 100%, serta diharapkan melakukan monitoring kegiatan USBN mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, sehingga dapat menggambarkan pelaksanaan USBN pada masing-masing provinsi,” ucap Paniran di Bekasi, Selasa (03/04).

“Kanwil diharapkan dapat mengatasi kendala jika terdapat permasalahan soal USBN Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha,” sambungnya.

Menurut Paniran, pelaksanaan penyelenggaraan USBN nantinya akan diserahkan kepada satuan pendidikan yang menyelenggarakan sesuai dengan jadwal dan prosedur operasional standar USBN. Tahapan persiapan USBN sendiri dimulai dengan penetapan tim. Tim ini mempunyai tugas menyusun soal-soal yang meliputi tiga paket: Soal Utama, Soal Cadangan dan Soal Susulan.

“Acuan masing-masing paket soal ini tetap mengacu pada kurikulum yang dipakai oleh masing-masing pelaksana ujian. Adapun kurikulum yang dipakai adalah kurikulum 2006 dan kurikulum 2013,” ujarnya.

Kisi-kisi soal disusun oleh tim yang ditunjuk oleh Ditjen Bimas Buddha. Adapun untuk komposisi soal USBN Mapel Pendidikan Agama Buddha, 25% disusun Ditjen Bimas Buddha dan 75% disusun KKG dan MGMP. Untuk sekolah yang menggelar USBN Berbasis komputer, soal terdiri dari 40 pilihan ganda. Sedangkan untuk sekolah yang USBN menggunakan kertas, soal terdiri dari 40 pilihan ganda dan 5 essai (isian).

Saat ini Ditjen Bimas Buddha menggelar evaluasi pelaksanaan USBN. Menurut Paniran, tahap evaluasi dilakukan oleh Pembimas untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan USBN dan mengukur tingkat validitas dan reliabelitas dari soal yang disusun. Berdasarkan evaluasi ini, diharapkan juga dapat dipetakan sebaran siswa berdasarkan wilayah yang untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan USBN berikutnya.

“Kami berharap USBN nantinya dapat menggambarkan kompetensi siswa dalam pemahaman agama Buddha,” tandasnya.(kemenag/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *