Menag di Daulat Berbicara Tentang Musik

Ambon, IniOnline.id – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didaulat berbicara tentang musik pada Konferensi Musik Islam di IAIN Ambon. Selain karena undangan Rektor, Menag mengaku “dipaksa” musisi Indonesia berdarah Ambon Glenn Fredly untuk hadir.

“Bung Glenn buat sejarah baru. Karena dia, baru kali ini Menteri Agama bicara tentang musik,” ujarnya diikuti tepuk tangan ratusan mahasiswa dan civitas akademika IAIN Ambon yang memadati gedung Pusat Kajian Musik Islam, di Ambon, Senin (05/03).

Konferensi ini mengusung tema “Islam, Music, Peace in Indonesia and Beyond”. Tampak hadir, Plt Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, Rektor IAIN Ambon Hasbullah Toisuta, Kakanwil Kemenag Maluku, Ketua MUI Kota Ambon, Karo Perencanaan Ali Rokhmad, Sesmen Khoirul Huda dan sejumlah musisi Indonesia.

“Menag biasa diundang ceramah atau membaca doa, kini disuruh bicara musik,” sambungnya.

Meski demikian, Menag mengaku senang bisa hadir di konferensi ini. Menurutnya, konferensi musik strategis dalam rangka menemukan oase yang menyegarkan.

“Saya bahagia karena berjumpa akademisi, musisi, budayawan, yang rajin membuka ruang relaksasi bagi jiwa kita,” ujarnya.

Secara khusus, Menag mengapresiasi dipilihnya Kota Ambon sebagai tuan rumah Konferensi Musik 2018 yang akan berlangsung pada 7-8 Maret mendatang. “Ambon gudang musisi. Musik bagi Ambon ibarat DNA karena setiap orang bisa bernyanyi,” tandasnya.

“Ini anugrah yang mungkin khusus buat masyarakat Maluku. Banyak musikus lahir dari kota Ambon dalam setiap periode nya,” lanjutnya.

Kecintaan masyarakat Ambon terhadap musik disampaikan juga oleh Rektor IAIN Ambon Hasbullah Toisuta. Dengan nada kelakar, dia mengatakan, “Kalau dua orang Ambon berkelahi jangan datangkan polisi, tapi datangkan orang yang bisa bernyanyi.”

Hal sama disampaikan Plt Gubernur Maluku Zeth Sahuburua. Menurutnya, Maluku banyak melahirkan musisi, bahkan berkiprah dan mendapat penghargaan tingkat internasional.

“Apabila kita berjalan bertemu 10 orang Ambon, maka ada 11 yang bisa bernyanyi. Karena bayangan pun bisa bernyanyi,” katanya menggambarkan kecintaan masyarakat Ambon terhadap musik.

“Suasana keakraban kita karena kita bisa bernyanyi. Semoga keakraban ini terjaga dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa,” harapnya.

Konferensi Musik Islam IAIN Ambon berlangsung sehari, 5 Maret 2018. Ketua Pusat Kajian Musik Islam IAIN Ambon Nur Lela mengatakan kalau ada tiga isu utama yang akan dibahas, yaitu:

1) Islam as religious and cultural movement in Indonesia;
2) Past and Present: Islam, Music, and Ethnic and Religious Conflicts in Indonesia and Beyond;
3) The Power of Islamic Music in various social, economic, ecologocal and spiritual contexts Indonesia and Beyond.

“Semiga konferensi ini dapat memberikan referensi yang valid tentang musik Islam dan dapat menumbuhkan motivasi bermusik mahasiswa IAIN Ambon khususnya, dan masyarakat Ambon pada umumnya,” tutupnya. (kemenag/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *