Membuka Peluang Kerjasama Antara Kemenpora Dengan Yayasan Plan International Indonesia

Jakarta, IniOnline.id – Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh membuka peluang kerjasama antara Kemenpora dengan Yayasan Plan International Indonesia agar dapat berjejaring, bersinergi, berikhtiar dan melakukan kebaikan mengenai masalah anak dan kepemudaan di Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri peresmian Yayasan Plan International Indonesia, di Goethe Institute, Jakarta, Rabu (21/3) pagi.

Yayasan Plan International Indonesia merupakan lembaga pemenuhan hak anak dan kesetaraan untuk anak perempuan yang telah berkarya di Indonesia selama 48 tahun lalu. Beberapa isu menurut Asrorun yang dapat disinergikan yakni tentang literasi pemanfaatan media sosial agar dapat disesuaikan dengan pengembangan anak dan pengembangan kepemudaan serta mencegah kasus kekerasan anak dan pemuda pada wilayah cyber.

“Langkah pengembangan kepemudaan didahului oleh kondisi optimal penyelenggaraan perlindungan anak baik pada level pemenuhan hak dasar seperti hak partisipasi, bermain, kesehatan, beragama dan tercegah dari kasus kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi sebagai modal pengembangan kepemudaannya,” ujar Asrorun didampingi Sesdep Imam Gunawan.

Ada transisi irisan usia antara UU Perlindungan Anak dengan UU Kepemudaan pada rentang dua tahunan yakni 16 hingga 18 tahun. “Transisi usia inilah harus dioptimalkan untuk memperkuat dan memperkokoh kerjasama dengan elemen masyarakat seperti kampanye bersama, pemberian asistensi, koordinasi lintas sektoral, review program tentang perlindungan anak dan pengembangan kepemudaan seperti Day Care di Kemenpora,” tambah Asrorun yang pernah menjadi Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (2014-2017).

Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia Dini Widiastuti berharap dengan berbentuk yayasan pihaknya mampu menjangkau lebih banyak anak, khususnya anak perempuan di Indonesia. “Peluncuran Yayasan Plan International Indonesia diharapkan mampu menjangkau lebih banyak dan lebih luas anak perempuan Indonesia bersama pihak terkait mengatasi masalah kekerasan anak perempuan sehingga hak anak dapat terpenuhi secara maksimal,” ujar Dini.

Sementara, Chairman International Board, Plan International Inc., Joshua Liswood asal Kanada yang turut hadir merasa senang dan mendukung proses transisi Plan International menjadi Yayasan Plan International Indonesia agar lebih banyak anak Indonesia bisa terakses di wilayah yang lebih luas. “Ada empat pilar program Yayasan Plan International Indonesia yakni Lead, Learn, Decide dan Thrive,” ujarnya.Turut hadir beberapa perwakilan dari Kemensos, Bappenas, BKKBN, Kemenkes, aktifis perempuan muda dan Ketua Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD). (kemenpora/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *