IniOnline.id – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hari ini meresmikan Gedung Dosen dan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar.
Menag mengingatkan bahwa selesainya pembangunan gedung sekaligus mengawali kerja untuk mewujudkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang lebih berkualitas dan bermanfaat.
Menurut Menag, ada empat kata kunci yang harus diperhatikan. Pertama, PTKIN harus mampu menampilkan jati dirinya sebagai perguruan tinggi.
“Perguruan Tinggi itu bukan SMA/SMK. Orang yang belajar disebut mahasiswa. PT harus lebih baik dari pendidikan dasar dan menengah. Apalagi keilmuannya,” terang Menag di Gowa, Kamis (15/02).
Kedua, PTKIN harus mencerminkan ciri khas religiusitas dalam seluruh aktivitas. “Ada nilai spiritualitas yang harus tertanam. Ada pemaknaan terhadap setiap aktivitas,” ujarnya.
Ketiga, PTKIN harus dapat mengembangkan faham keberagamaan yang moderat. PTKIN harus mampu menarik dua kutub ekstrim (konservatif dan liberal) untuk kembali ke tengah. “Itulah moderat, wasathiyah,” tuturnya.
Keempat, sebagai institusi Negeri, PTKIN tidak bisa dipisahkan dengan negara. PTKIN harus bisa memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa beragama hakiatnya berIndonesia. Sebaliknya, menjadi warga negara yang baik hakikatnya menjalankan perintah agama.
“Salah satu wujud pengejawantahan beragama adalah kecintaan pada negara. Hubbul wathan minal iman,” pesannya.
Peresmian gedung ini dilakukan di kampus II UIN Alauddin yang terletak di kawasan Samatta, Gowa. Tampak hadir, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim, serta Rektor beserta civitas akademika UIN Alauddin Makassar.
Rektor UIN Alauddin melaporkan bahwa pembangunan gedung dosen sudah berlangsung sejak tahun 2017 dengan anggaran 34 miliar. Gedung ini memiliki kapasitas 220 ruang dosen. Sedang gedung FEBI dibangun sejak 2015 dengan anggaran Kemenag.
“Saya berharap dengan selesainya dua gedung ini, dosen dan mahasiswa dapat mengajar dan belajar dengan nyama. (kemenag/na)
