Masyarakat Barat Yang Tinggal di Eropa Maupun di Amerika, Tidak Keberatan Dengan Masuknya Islam Kesana

Jakarta, IniOnline.id – Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin mengatakan, masyarakat barat, baik yang tinggal di Eropa maupun Amerika, tidak keberatan dengan masuknya Islam ke sana. Dengan catatan, Islam yang masuk adalah Islam model Nusantara.

“Masyarakat Eropa dan Amerika tidak keberatan Islam masuk ke sana, asal, Islamnya adalah Islam Nusantara. Karena Islam Nusantara dikenal dunia sebagai Islam yang toleran, yang diyakini akan menjadi Islam masa depan,” terang Rais ‘Aam saat memberi Tausiyah pada Peringatan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) Ke-92 di Masjid Jami’ Hasyim Asyari Jakarta, Rabu (31/01) malam.

Kiai yang juga Ketua Umum MUI tersebut mengatakan, NU telah 92 tahun lama memasyarakat, tidak hanya untuk memasyarakatkan Indonesia, namun juga masyarakat dunia.

“NU mengembangkan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah. Jadi selain menjaga persatuan umat Islam, NU juga menjaga Tanah Air dan menjaga persaudaraan yang rukun dan damai, bahkan ditiru banyak masyarakat dunia,” imbuh Kyai Ma’ruf.

“Kita sudah 92 tahun. Pada satu abad NU, kita harus sudah mampu membawa Negara ini tinggal landas untuk menjadi negara maju. Untuk itu, semua dari kita untuk bersiap diri, mempersiapkan diri, bekerja sama dan bersama-sama untuk membangun run way, tinggal landas Bangsa kita,” ajaknya.

Sebelumnya, Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siroj mengatakan, NU mempunyai 2 amanah: Amanah Diniyah dan Amanah Wathaniyah.

“Islam itu sangat mulia, suci dan baik. Karenanya, cara menyampaikannya pun harus dengan cara-cara mulia juga dan tanpa kekerasan. Untuk itu, NU dalam menjalankan Amanah Diniyah, wajib mengembangkan dan mengawal model Islam yang Tawasuth dan Tasamuh, moderat dan toleransi,” tuturnya.

“Moderat itu tidak ekstrem kanan dan bukan pula ekstrem kiri. Kedua hal tersebut tidak akan bisa terlaksana tanpa pengetahuan agama yang mendalam serta akhlak yang baik,” lanjutnya.

Menurut Kyai Said, Amanah Wathaniyah NU telah terbukti pada saat Resolusi Jihad yang kemudian mampu mengusir tentara musuh.

Peringatan Harlah NU yang mengangkat tema: Menuju Indonesia Berkah ini berbarengan dengan Gerhana Rembulan. Untuk itu, peringatan Harlah diawali dengan Shalat Gerhana Bulan (Khususf).

Turut hadir dalam Peringatan tersebut, Menteri Agama, Kepala Watimpres, Mensos, Menteri Kelautan, Menteri Tenaga kerja dan lain sebagainya. (kemenag/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *