Sesparlu Siap di Bengkel Diplomasi Dan Pendidikan Sesdilu

Jakarta, IniOnline.id – Pendidikan untuk diplomat tingkat menengah dan senior segera dibuka. Pusdiklat kini akan menjadi bengkel bagi peningkatan kompetensi diplomat Indonesia sesuai tuntutan ‘zaman now’.

Sesdilu Angkatan ke-60 kali ini akan menerima sebanyak 33 peserta sedangkan Sesparlu Angkatan ke-58 akan maksimal 15 peserta. Kedua pelatihan akan dibuka secara serentak pada tanggal 19 Pebruari 2018.

“Bagi yang sudah eligible, kita harapkan siap untuk masuk Pusdiklat dan kepada pimpinan unit agar mengatur keikutsertaan stafnya secara bijak,” ujar Chalief Akbar, Plt Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat).

Pada tahun ini, kegiatan pendidikan Sesdilu dan Sesparlu akan dilaksanakan sebanyak tiga kali dari rencana semua sebanyak dua kali. Hal ini dimaksudkan untuk menampung lebih banyak peserta. Untuk itulah anggaran yang ada akan dimampatkan sedemikian rupa agar mencukupi kebutuhan.

“Dengan mengusung tema pendidikan di Pusdiklat bukan “filter”, mari kita rame-rame belajar di Pusdiklat dengan penuh semangat,” ujar Chalief serius.

Sementara itu, Direktur Sesdilu yang baru dilantik, M Aji Surya menyatakan bahwa pendidikan di tingkat menengah itu kini dirancang dengan pendekatan yang lebih bergaya zaman now. Para peserta diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan, keahlian dan attitude dengan fun namun tetap penuh tanggungjawab.

Pendidikan di Sesdilu diracik untuk mengakomodir sebanyak mungkin peserta sesuai kapasitas anggaran. Masuknya disederhanakan sedemikian rupa namun untuk kelulusan tetap mengacu pada standar kompetensi yang telah ditetapkan.

“Kini calon peserta hanya perlu lulus ujian tertulis. Ujian wawancara untuk SWOT saja. Sedangkan sertifikat bahasa Inggris silakan disiapkan sendiri,” ujar Aji Surya.

Aji juga menjanjikan para peserta tetap bisa berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan dengan baik karena pendidikan hanya dilakukan hari Senin – Kamis. Sedangkan hari Jumat akan dipakai full untuk menyelesaikan PR-PR yang ada.

“Kedepannya, kita sedang merancang pembelajaran secara online yang bisa diikuti oleh para diplomat yang sedang bertugas di perwakilan ataupun di Kantor Pusat Pejambon. Bahkan kita juga sedang pikirkan semacam crash program,” lanjutnya.

Hal yang baru lainnya, di Sesdilu kemungkinan akan ditiadakan kegiatan studi lapangan, namun akan diganti dengan pengabdian masyarakat. Nantinya, para peserta diwajibkan memperkenalkan (mengajar) di berbagai sekolah menengah tentang diplomasi Indonesia dan segala aspeknya. Diharapkan para siswa mengenal diplomasi bangsanya sejak dini. (kemenlu/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *