Auditor Itjen Dilibatkan dalam Seleksi Wawancara CPNS Kemenag

Jakarta – Seleksi CPNS Kementerian Agama telah memasuki tahap Seleksi Kemampuan Bidang (SKB). Pada tahap ini, peserta seleksi yang dinyatakan lulus test kompetensi diundang kembali untuk mengikuti wawancara.

Test kompetensi yang meliputi Test Inteligensi Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) sudah dilakukan dengan menggunakan metode Computer Assested Test (CAT) agar transparan dan akuntabel.

Untuk tujuan yang sama, Kemenag melibatkan auditor Itjen pada tahap seleksi wawancara yang digelar pada Rabu, 22 November 2017.

Sekjen Kemenag Nur Syam mengatakan, pelibatan Itjen agar penyelenggaraan wawancara bebas dari KKN. Mereka ditempatkan pada seluruh titik penyelenggaraan test wawancara.

“Para auditor memang sengaja dilibatkan di dalam pelaksanaan wawancara sebagai salah satu upaya untuk menjaga terhadap ketiadaan peluang terjadinya penyelewengan dari para pewawancara,” ujarnya di Jakarta, Kamis (23/11).

Namun demikian, Nur Syam yakin bahwa para professor dan doktor yang bertugas sebagai pewawancara adalah orang-orang yang teruji integritasnya. Mereka adalah para dosen senior yang selama ini dikenal sebagai orang yang sangat dihormati dan berjiwa besar dan . Mereka memiliki integritas yang tidak diragukan.

“Dengan menyertakan para auditor dari itjen, tentu akan menambah kekuatan para penguji untuk berbuat yang terbaik bagi PTKN. Para dosen yang diamanahkan untuk menguji juga merasa mendapatkan kepercayaan dari negara untuk berbuat baik dan membuktian bahwa rekruitmen CPNS harus dijaga kewibawaannya dan kejujurannya,” ujarnya.

Para pewawancara, lanjut Nur Syam, telah dibekali seperangkat instrument untuk menjaring tidak hanya kemampuan mengajar melalui penyajian bahan ajar mata kuliah, tetapi juga diuji integritas dan rekam jejaknya. Melalui uji rekam jejak, dapat diketahui siapa calon CPNS.

“Rekam jejak dianggap sangat penting agar kita bisa menghasilkan CPNS yang memiliki komitmen terhadap kenegaraan dan kebangsaan,” tandasnya.

Nur Syam berharap pelaksanaan wawancara dalam seleksi kompetensi bidang dapat menjadi barometer bagi Kemenag, bahwa kejujuran itu masih ada.  (kemenag/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *