Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan Paparkan Kerjasama Pendidikan Indonesia-Rusia ke Depan

Bogor–inionline.id–Salah satu agenda resmi Eastern Economic Forum yang berlangsung pada 4-7 September 2017 adalah 2nd Russia-ASEAN University Forum yang bertujuan meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya antara Rusia dengan kesepuluh negara anggota ASEAN.

Forum tersebut diselenggarakan oleh Moscow State Institute of International Relations (MGIMO University) bersama Far Eastern Federal University (FEFU) yang dihadiri oleh para Rektor, Dekan, Diplomat, para pakar, peneliti dan pengamat dari Rusia dan perwakilan 25 negara peserta.

Pada forum tersebut para pembicara setingkat menteri terbagi ke dalam lima sesi sesuai topik bahasan dari berbagai disiplin ilmu.
Sebagai pembicara ketiga di sesi keempat, adalah Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) Laksda TNI DR Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D. yang menyampaikan peluang kerjasama pendidikan Indonesia-Rusia ke depan dengan judul “Indonesia and Russia: Mutual Education Cooperation”. Kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Rusia dapat ditingkatkan sesuai dengan program aksi ASEAN Economic Community (AEC) dan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC).

Peluang tersebut diperkuat oleh Ky Anh Nguyen dari ASEAN Secretariat dan selaras dengan Rencana Strategis Kemenristek Dikti sebagaimana disampaikan oleh Sesditjen Sumber Daya Iptek Dikti, Prof. DR. John Hendri, Ph.D. pada sesi berikutnya.

Laksda TNI Dr Amarulla Octavian menjelaskan bahwa peluang kerjasama pendidikan Indonesia-Rusia dapat difokuskan untuk memenuhi tuntutan peningkatan rate of social return melalui pertukaran dosen baik untuk pendidikan maupun untuk penelitian bersama dan optimalisasi peran aktif universitas kedua negara memberikan kontribusi akademis kepada pemerintah masing-masing.

Menurutnya dari kedua fokus tersebut, maka dalam waktu dekat Indonesia dapat memanfaatkan kemajuan teknologi Rusia untuk menerapkan digitalisasi pendidikan menjangkau masyarakat di wilayah-wilayah terpencil dan/atau pulau-pulau terluar.

“Bagi Unhan, digitalisasi pendidikan merupakan sarana yang sangat penting menyelenggarakan sosialisasi berbagai program Bela Negara untuk masyarakat di kawasan perbatasan,” ujar Octavian. ( Mrz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *