Garut – inionline.id
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi peran besar masyarakat dalam ikut membangun kehidupan beragama di Indonesia. Demikian disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke Pesantren Zawiyah dan Hidayatul Faizin, Garut Jawa Barat, Kamis, 27 Juli 2017.
Umat Islam terbesar ada di Indonesia, namun kehidupan beragama di sini memiliki ciri khas yang berbeda dari negara lain, bahkan dari negara Islam sekalipun. Dia mencontohkan bahwa di negara lain, bahkan di negara Islam sekalipun, tidak ada organisasi kemasyarakatan yang tumbuh seperti halnya di Indonesia.
“Selain ormas keagamaan, di Indonesia juga banyak majelis taklim yang ikut mewarnai dan membangun kehidupan beragama”, kata Lukman dihadapan santri, guru, dan masyarakat di kedua pesantren yang dikunjungi.
Menag menjelaskan lebih lanjut bahwa kehidupan beragama yang khas seperti ini muncul karena diantaranya pengaruh ajaran thariqah yang banyak berkembang di Indonesia. Keadaan ini membuat beberapa negara lain tertarik untuk meneliti.
Qadiriyah Wanaqsabandiyah dan At Tijaniyah adalah dua thariqah yang berkembang di Garut, Jawa Barat. Menag menyampaikan apresiasi kepada pesantren dan mursyid karena telah memberikan kontribusi peran yang sangat besar dalam ikut menciptakan kehidupan yang cukup baik. Pemerintah mendukung penuh pengembangan thariqah ini dan thariqah lainnya di Indonesia sekaligus mendukung berdirinya sekolah tinggi berbasis thariqah.
Dengan thariqah kita bisa mengenal diri kita. Karena untuk bisa mengenal tuhan, harus mengenal dirinya sendiri. Dalam setiap diri manusia ada ruh ilahiyah, yang Allah tiupkan kepada setiap insan. Dengan mengenal tuhan, akan bisa menebar santun sesama manusia dan menjunjung tinggi nilai kemanusian, karena ada bagian dari Allah dalam setiap diri manusia. Itulah hakikat rahmatan lil alamin.
Turut hadir dalam kunjungan kerja itu Rektor UIN Bandung, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Direktur Urusan Agama Islam, Bupati Garut dan Kankemenag Kabupaten Garut.(kemenag/na)
