Jawa Barat Butuh Figur Pemimpin Yang Mampu Merespon Aktif Aspirasi Masyarakat

Headline, Politik157 views

Inionline.id, Bandung – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) fraksi Golongan Karya (Golkar), Popong Otje Djundjunan atau yang akrab disapa Ceu Popong mengatakan siapapun berhak maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) pada 2018 mendatang.

Ceu Popong mengatakan bahwa Jawa Barat dewasa sangat membutuhkan figur pemimpin yang mampu merespons aktif segala bentuk aspirasi yang diluapkan oleh masyarakat. Ia juga mengatakan bahwa syarat utama menjadi pemimpin adalah peduli terhadap rakyatnya.

“Jawa barat membutuhkan orang yang sayang kepada rakyatnya, bukan yang pintar, percuma kalau pinter tidak sayang ke rakyat, buat apa?,” kata Ceu Popong saat di Jumpai di Universitas Wanita Internasional, Kota Bandung, Sabtu lalu (25/03).

Menurutnya, bagi siapapun yang memiliki jiwa kepemimpinan baik berhak memimpin Jawa Barat di periode mendatang. Ia juga menambahkan, tidak menutup kemungkinan yang menjadi pemimpin Jawa Barat di peridoe 2018-2023 adalah perempuan.

“Mau perempuan, mau laki-laki, mau partai dan juga independen, yang penting nyaah (sayang) ke rakyat,” bebernya.

Merujuk pada dari beberapa hasil survey, rekanan Ceu Popong, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Dirinya merespon dengan baik kabar tersebut dan akan membantu pemenangan dalam menggalang suara dukungan untuk Dedi yang saat ini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat.

“Saya sebagai kader golkar, jika beliau sudah resmi dicalonkan, saya akan bebeakan (habis-habisan) mendukung,” kata Ceu Popong seolah meyakinkan.

Bagi Ceu Popong, dukungan ini tidak hanya kepada Dedi semata, melainkan dukungan juga bagi seluruh kader Golkar yang akan menempuh jalur Pilgub 2018 untuk menjadi orang nomor satu di Jawa Barat di periode mendatang. “Siapapun yang dicalonkan Golkar, saya to do the best ( akan lakukan yang terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjajaran (Unpad), Muradi, untuk menuju Jabar 1, siapapun bisa saja. Pasalnya, Pilgub yang akan berlangsung pada 2018 masih cukup lama dan para calon mempunyai banyak waktu untuk meningkatkan elektabilitasnya.

“Masih ada waktu untuk meningkat elektabilitas,” kata Muradi saat dikonfirmasi Radar Bandung.

Muncul nama Dedi dalam bursa calon gubernur periode mendatang, Muradi mengatakan itu hal yang sangat wajar, terlihat dari kinerja Dedi saat memimpin Kabupaten Purwarkarta yang dirasa memuaskan seluruh masyarakat yang dipimpinnya.

“Dirasa memiliki potensi baik untuk memimpin Jawa Barat diperiode mendatang, hanya tunggu waktu saat pemilihan,” tandasnya. (an/pojoksatu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *