Pemkot Bogor Menyiapkan Hotel Berkapasitas 300 Kamar untuk Pasien OTG

Antar Daerah057 views

BOGOR, Inionline.id  Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah menyiapkan satu hotel berkapasitas 300 kamar yang dikhususkan untuk isolasi pasien OTG COVID-19. Namun, hotel tersebut harus dinilai terlebih dahulu oleh Satgas Nasional terkait kelayakannya.

“Kita sudah mengusulkan satu hotel ke BNPB, disitu ada 300 kamar untuk dijadikan tempat isolasi OTG,” kata Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah dalam keterangan tertulis, Minggu (11/10/2020).

Hal tersebut disampaikan oleh Syarifah usai usai mengikuti Video Conference dengan BNPB di ruang kerjanya, Balai Kota Bogor, Sabtu (10/10).

Lebih lanjut, Syarifah menuturkan sebelum hotel tersebut digunakan, Pemkot Bogor juga harus menghitung pembiayaannya ke BPKP Jawa Barat agar pihak hotel tidak dirugikan.

“Yang terpenting tadi disampaikan tidak merugikan hotel, karena akan dilihat dari harga minimum charge, terus nanti dibayar. Jadi ada beberapa skema dengan BPKP,” tuturnya.

Terkait pengawasan dan pengendalian di hotel tersebut, Pemkot Bogor akan bekerja sama dengan unsur TNI dan Kemenkes. TNI akan bertugas untuk mengawasi IPAL, Amdal, dan lain-lain, sedangkan Kemenkes akan melakukan pelatihan kepada karyawan hotel untuk menangani pasien OTG. Namun, sebagian besar akan diisi oleh tenaga medis dalam penanganannya.

“Untuk tenaga medis dan lain-lain nanti diajukan dan dikoordinasikan dengan BNPB, kemudian yang jelas dari BNPB pun dananya nanti ditempatkan di BPBD sehingga BPBD harus menunjuk BPK,” ujar Syarifah

Lebih lanjut, Syarifah membeberkan sesuai dengan data per Jumat (9/10) dari 21 Rumah sakit yang ada di Kota Bogor sudah 49% terisi. Sementara di gedung BNN Lido, Kabupaten Bogor ada 122 kamar, sudah terisi 39 kamar pasien isolasi mandiri OTG.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay mengatakan memang Kota Bogor sudah diidentifikasi oleh BNPB karena kasus positif Corona cukup tinggi, sehingga dibutuhkan sarana penampungan pasien OTG.

“Untuk pembiayaan satu hotel penampungan itu sepertinya diterima, tinggal mekanismenya aja,” ujarnya.

Dia menyebutkan, satu hotel yang diusulkan berjumlah 300 kamar, jika satu kamar diisi 2 orang, maka dapat diisi 600 pasien OTG.