Mahasiswa Mesti Menguasai Kurikulum Keamanan Siber, Era Digital Kian Kompleks

Pendidikan557 views

Inionline.id – Perkembangan era digital hari ini semakin kompleks. Sumber daya manusia (SDM) yang dekat dan mampu menguasai digitalisasi semakin dibutuhkan.

Perguruan tinggi mesti menjadi corong utama bagi hadirnya SDM yang melek digital. Bahkan, sudah saatnya ada kurikulum yang memperkuat SDM dalam bidang digital hingga keamanan siber.

“Kurikulum yang disusun tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga membangun wawasan strategis untuk memahami lanskap ancaman digital yang terus berkembang,” kata Rektor Universitas Siber Asia (Unsia), Jang Youn Cho, ditemui di Jakarta, Rabu, 18 Juni 2025.

Youn Cho menuturkan Unsia telah membangun program pelatihan Security Manpower Traning. Program ini diyakini akan menjawab kebutuhan profesional keamanan siber.

“Melalui rangkaian pelatihan komprehensif, para peserta akan dibekali dengan kemampuan dasar keamanan siber, praktik langsung (hands-on training), serta kuliah khusus dari para ahli industri yang memiliki pengalaman global,” papar dia.

Kurikulum yang disusun tidak hanya fokus pada aspek teknis tetapi juga membangun wawasan strategis untuk memahami lanskap ancaman digital yang terus berkembang. Program ini dihadirkan atas kerja sama Universitas Siber Asia, Global Aliance & Business Development NSHC dan Korean Information Security Industry Association (KISIA).

Program pelatihan ini tak cuma bisa diikuti mahasiswa tetapi juga oleh profesional.
“Program ini juga membuka peluang bagi para peserta untuk menjalin koneksi profesional, mengikuti sertifikasi internasional, dan bahkan mendapatkan kesempatan magang atau kerja di sektor industri yang membutuhkan tenaga ahli keamanan siber,” ujar Youn Cho.

Pendaftaran program pelatihan Security Manpower Traning tengah membuka pendaftaran. Pelatihan bakal berlangsung pada Juli sampai Agustus 2025.

Sebelumnya, Unsia meresmikan Center of Teaching Excellence (CTE). Ini sebagai langkah strategis meningkatkan mutu pengajaran daring dan memperkuat peran universitas menghadirkan pendidikan tinggi berbasis digital yang unggul dan relevan.

CTE dibentuk sebagai biro yang berfokus pada peningkatan kualitas pedagogi siber, mendukung program studi dalam penguasaan metode pengajaran daring yang efektif. Keberadaan CTE merupakan bagian dari visi Unsia menciptakan ekosistem pembelajaran adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi dan selaras dengan kebutuhan industri.

“Center of Teaching Excellence merupakan bentuk nyata dari komitmen kami untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan daring. Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya mendapatkan materi yang relevan, tetapi juga pengalaman belajar yang inspiratif dan berbasis teknologi mutakhir,” kata Youn Cho.

Salah satu perhatian utama CTE adalah pengembangan materi pembelajaran yang mengadopsi perkembangan teknologi terkini, seperti Artificial Intelligence (AI), Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), hingga Gamifikasi. Materi-materi pembelajaran, terutama video pembelajaran yang digunakan dalam proses perkuliahan akan diperbarui secara berkala agar dapat memberikan pengalaman belajar lebih interaktif, kontekstual, dan mendalam.

Langkah ini sekaligus menandai transformasi Unsia menuju universitas digital berbasis kompetensi dan teknologi yang terintegrasi dengan kebutuhan dunia kerja. “Dengan inovasi ini, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan keterampilan abad ke-21, berpikir kritis, berkolaborasi secara efektif, dan siap bersaing di pasar global,” tutur dia.

Youn Cho menekankan pentingnya transformasi pendidikan di tengah perubahan teknologi yang kian masif. Karena itu, akses pembelajaran saat ini tidak dapat hanya mengandalkan metode pembelajaran tradisional karena digitalisasi telah membuat ruang pendidikan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Dia menyebut perlu adanya kolaborasi dan inovasi untuk melakukan transformasi pendidikan tinggi serta memahami masa depan teknologi. Youn Cho menggambarkan 30 tahun lalu, di Amerika banyak perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan tambang mineral, namun saat ini bidang yang paling maju dan memiliki masa depan cerah adalah bidang teknologi khususnya AI.

“Kolaborasi dengan berbagai mitra strategis untuk terus mengembangkan inovasi di bidang pembelajaran berbasis AI terus kami kembangkan agar Unsia dapat bersaing di tingkat Intenasional,” papar dia.