Nelayan Minta Perketat Pengawasan, Pagar Laut Tangerang Terbongkar

Antar Daerah557 views

Ini0nline.id – Pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di laut Kabupaten Tangerang, Banten, dipastikan telah terbongkar semua pada Kamis (13/12).

Setelah terbongkar semua, nelayan di Desa Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, meminta instansi terkait memperketat pengawasan di laut agar peristiwa pemagaran laut tidak terulang.

Salah seorang nelayan, Maun (55) mengatakan laut adalah tempat mereka mencari nafkah. Pemagaran laut membuat nelayan kesusahan.

“Harapan kami laut ini lebih diawasi lagi, agar ke depannya tidak terjadi kayak sekarang, karena kami khawatir. Laut ini milik bersama dan untuk cari nafkah,” kata Maun di Desa Tanjung Pasir, kemarin.

Ia mengatakan pagar di laut selama ini membuat akses nelayan terhalang sehingga harus memutar, solar yang digunakan pun bertambah.

Pagar itu juga mematikan pendapatan nelayan yang menggunakan sudu, jaring rajungan dan udang rebon. Peralatan yang digunakan bisa rusak terkena pagar bambu.

“Susah banget, jalan harus muter-muter, kalau gelombang kita takut menabrak. BBM seharusnya 20 liter jadi 30 liter,” katanya.

Ia mengatakan pun mengucapkan terima kasih kepada aparat, khususnya TNI yang sejak Januari lalu bersama nelayan bergerak membongkar pagar laut 30,16 kilometer.

“Kita berterima kasih kepada bapak presiden dan TNI. Sekarang sudah terlaksana kami sangat berterima kasih, karena akses jalan kami sudah lancar keluar masuk melaut,” katanya.

Asisten Potensi Maritim KSAL Mayjen (Mar) Hermanto mengatakan pihaknya bakal memperkuat patroli agar peristiwa serupa tidak terulang.

“Dari TNI Angkatan Laut kita di sini juga akan berupaya meningkatkan patroli-patroli ya karena di jajaran TNI Angkatan Laut ada Lantamal, Lanal, ya ada Posal ya mudah-mudahan lapor cepat dari teman-teman nelayan sehingga permasalahan ini tidak terus berkembang,” kata dia.

Pembongkaran pagar laut oleh aparat TNI AL bersama nelayan dan warga sekitar telah dimulai sejak 22 Januari lalu.

Sejak saat itu, setiap hari TNI AL dan warga bahu-membahu membongkar pagar laut. Tercatat hingga Rabu (12/2), pagar sudah terbongkar sepanjang 28,8 Km, sehingga tersisa 1,36 Km.

Pembongkaran pagar dilakukan dengan cara menggunakan tali yang terikat di kapal. Kemudian, tali itu diikat pada bambu yang tertanam di laut.

Setelahnya, kapal melaju untuk menarik bambu itu hingga copot. Lalu, pagar bambu yang telah copot itu dinaikkan ke atas kapal untuk dibawa ke daratan.

“Setelah kemarin TNI AL bersama para nelayan berhasil membongkar pagar laut sepanjang total 28,8 Km dan masih tersisa 1,36 Km lagi, hari ini bersamaan dengan pelaksanaan penutupan, prajurit TNI AL meneruskan membongkar sisa pagar laut tersebut hingga rampung,” Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama I Made Wira Hady dalam keterangan tertulis, Kamis.

Pembangunan pagar laut misterius Tangerang sepanjang 30,16 km ini mencaplok wilayah pesisir 16 desa di 6 kecamatan.

Ada masyarakat pesisir yang beraktivitas sebagai nelayan sebanyak 3.888 orang dan 502 pembudidaya di lokasi tersebut.

Berbagai instansi tak bisa memastikan siapa pemilik pagar tersebut. Belakangan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkap bahwa pagar laut misterius sudah bersertifikat HGB.

Pertama, PT Intan Agung Makmur sebanyak 234 bidang. Kedua, atas nama PT Cahaya Inti Sentosa sebanyak 20 bidang kemudian atas nama perseorangan sebanyak 9 bidang.

Selain itu, ada juga sertifikat hak milik atas nama Surhat Haq sebanyak 17 bidang.