Kampus Diminta Menko Airlangga untuk Mendukung Agenda Hilirisasi Nasional

Pendidikan557 views

Inionline.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menekankan di tengah tantangan global, peran institusi pendidikan tinggi semakin krusial. Kampus tidak hanya menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai wadah inovasi yang mampu mendorong agenda hilirisasi mengubah potensi menjadi produk nyata yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Kampus diharapkan bisa berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan energi yang merupakan fondasi penting bagi keberlanjutan pembangunan nasional melalui riset dan pengembangan. Pemerintah memandang penting kegiatan hilirisasi berbagai komoditas dari hasil tambang produk pertanian hingga pengembangan energi baru dan terbarukan.

Dia menuturkan peran dan kontribusi perguruan tinggi dalam agenda hilirisasi nasional dapat dilakukan dengan penyesuaian kurikulum, pengembangan program vokasi, dan membentuk lulusan perguruan tinggi yang menguasai teknologi terkini.

“Kita harus menguasai dalam hilirisasi seperti penguasaan teknologi kendaraan listrik, microcontroller perancangan IC maupun semikonduktor device,” ujar Airlangga dalam Talkshow bertajuk “Peran dan Peluang Kampus dalam Agenda Hilirisasi dan Mewujudkan Ketahanan Energi” yang digelar UGM dikutip dari laman ugm.ac.id, Rabu, 5 Februari 2025.

Airlangga mengatakan untuk mendukung hilirisasi juga diperlukan terobosan dalam kebijakan pendidikan di ranah perguruan tinggi. Hal itu agar mampu memberikan rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia melalui peningkatan akses penerima beasiswa dari keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi.

“Kita harus mendorong anak bangsa untuk bisa menimba ilmu yang berkaitan dengan hilirisasi baik di dalam maupun di luar negeri,” ujar dia.

Tak kalah penting, mendorong kampus membangun kolaborasi dengan stakeholders baik di dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, mendorong pengembangan riset terkait teknologi dalam mendukung hilirisasi ketahanan energi.

Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menuturkan banyak industri di Tanah Air tidak bisa memanfaatkan hilirisasi karena kebutuhan gas yang tidak bisa terpenuhi sehingga harus dibantu oleh pemerintah. Kondisi ini menyebabkan tingkat daya saing industri menjadi berkurang dibandingkan dengan industri-industri di negara-negara lain.

“Kita dorong pasokan energi yang memadai agar bisa mendukung daya saing industri,” papar dia.

Guru Besar Fakultas Teknik UGM, Tumiran, menuturkan kampus bisa berperan dalam mendorong agenda hilirisasi nasional dan mewujudkan ketahanan energi. Sehingga, bisa mendukung target pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.

”Pertanyaannya bagaimana strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen ini? Roadmapnya bagaimana? Saya kira, hilirisasi adalah jawabannya untuk mengoptimalkan sumber daya mineral kita dengan transformasi knowledge dan skills yang bisa dibangun dan dimiliki bangsa ini untuk memberikan nilai tambah optimal,” tutur dia.