Berikut ini 10 Prodi Terketat di UB Sebelum Daftar SNBP 2025

Pendidikan657 views

Inionline.id – Universitas Brawijaya (UB) masih menjadi salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) favorit calon mahasiswa baru. Salah satunya dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Tahun ini, kuota penerimaan mahasiswa baru UB melalui jalur SNBP tetap sama dengan tahun sebelumnya, yakni 20 persen dari total penerimaan mahasiswa baru.

“Total maksimum mahasiswa baru yang diterima UB sekitar 17.000 orang. Dengan demikian, kuota SNBP tahun ini berkisar di angka 3.000-an mahasiswa,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik, Imam Santoso, dikutip dari laman ub.ac.id, Selasa, 11 Februari 2025.

Imam mengingatkan calon mahasiswa yang diterima melalui SNBP tidak dapat mendaftar di SNBT maupun jalur Mandiri. Sementara itu, bagi yang tidak lolos SNBP, memiliki kesempatan mengikuti seleksi di jalur lain.

Dia juga mengingatkan SNBP merupakan kesempatan emas bagi calon mahasiswa yang memiliki rekam jejak akademik dan non-akademik yang baik. Oleh karena itu, siswa perlu mempertimbangkan pilihan program studi berdasarkan nilai rapor, prestasi, serta minat dan bakat mereka.

“Kesempatan di jalur prestasi ini harus dioptimalkan. Walaupun hampir semua PTN BH menerima SNBP sekitar 20 persen, ini tetap menjadi kesempatan emas. Pilihlah prodi sesuai dengan capaian akademik dan passion yang dimiliki,” tegas dia.

Dia mengungkapkan terdapat sejumlah program studi dengan persaingan ketat di UB dalam bidang eksata dan sosial humaniora, yakni:

Prodi dengan persaingan terketat di bidang eksakta:

  1. Kedokteran
  2. Teknik Informatika
  3. Kedokteran Gigi
  4. Teknik Industri
  5. Farmasi
  6. Ilmu Gizi

Keenam prodi di atas masih menjadi yang paling diminati dengan tingkat keketatan antara 2-4 persen.

Prodi dengan persaingan terketat di bidang sosial humaniora:

  1. Ilmu Hukum
  2. Akuntansi
  3. Psikologi
  4. Manajemen

UB juga tengah mengusulkan dua program studi baru, yaitu Bioinformatika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) serta Industri Peternakan Cerdas di Fakultas Peternakan (FAPET).

“Proses pengusulan masih berlangsung. Kami belum bisa memastikan apakah prodi baru ini dapat dibuka tahun ini karena tahapannya masih banyak yang harus diselesaikan,” ujar Imam.

Selain itu, indeks sekolah juga menjadi faktor penting dalam proses seleksi. Misalnya, tiga sekolah di Kota Malang memiliki nilai rapor rata-rata sembilan. Nilai akhirnya belum tentu sama, karena ada koreksi berdasarkan indeks sekolah.

“Indeks ini ditentukan oleh banyak faktor, termasuk hasil Asesmen Nasional dan daya terima lulusan sekolah tersebut di perguruan tinggi,” ujar dia.

Imam menyebut seleksi SNBP berskala nasional sehingga kompetisinya sangat ketat dan tidak mudah diprediksi.

“Sebagai contoh, seorang siswa yang berada di peringkat satu di sekolahnya belum tentu juga peringkat satu secara nasional. Inilah yang membuat persaingan sangat ketat dan tidak mudah diprediksi,” pungkasnya.

Tren jumlah peminat UB dalam beberapa tahun terakhir mengalami perubahan setelah ada kebijakan baru dalam SNBT yang memasukkan program vokasi ke dalam pilihan utama. Sebelumnya, UB selalu berada di peringkat pertama universitas dengan jumlah peminat terbanyak, kini posisi tersebut sedikit bergeser karena keterbatasan jumlah program vokasi yang ditawarkan.

“Dulu, UB selalu berada di peringkat pertama jumlah peminat. Namun, setelah program vokasi masuk dalam pilihan 1-5 di SNBT, posisi UB sedikit tergeser,” kata dia.

Dalam sistem baru ini, calon mahasiswa memiliki lima pilihan program studi dalam SNBT. Ketentuannya, pilihan pertama berasal dari provinsi tempat mereka bersekolah, pilihan kedua boleh dari luar wilayah, dan pilihan ketiga hingga kelima harus terdapat program vokasi.

“Dengan kebijakan ini, PT yang memiliki banyak program vokasi akan memiliki potensi lebih besar dalam menarik mahasiswa. UB hanya memiliki 3-5 program vokasi, sehingga dari sisi jumlah peminat kita sedikit tergeser,” ujar Imam.

UB optimistis dapat melaksanakan SNBP 2025 dengan persiapan matang. Imam berharap calon mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dan memilih program studi sesuai dengan potensi dan minat mereka.