Inionline.id – Inspektur Jenderal TNI Angkatan Udara (Irjenau) Marsda TNI Jemi Trisonjaya mengatakan TNI AU telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Iya betul [bentuk Satgas MBG], satgas ini kebetulan saya ditunjuk sebagai kepala satgasnya,” kata Jemi di SD Angkasa 5 Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/1).
Jemi mengatakan Asisten Potensi Dirgantara (Aspotdirga) Marsda TNI Palito Sitorus sebagai wakil kepala Satgas MBG TNI AU. Satgas ini dilengkapi oleh bagian operasional untuk mendukung kinerja.
Jemi menjelaskan dirinya mengkoordinir untuk mempersiapkan Pangkalan Udara (Lanud) untuk menjadi dapur atau Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis.
“Jadi semua saya mengkoordinir SPPG yang di bawah Lanud untuk benar-benar bisa menyiapkan program pemerintah,” kata dia.
Di sisi lain, Jemi mengatakan saat ini sudah ada 4 Pangkalan Udara yang disiapkan menjalankan program Makan Bergizi Gratis dengan membentuk SPPG. Nantinya akan bertambah tiga SPPG lagi di tiga Lanud pada tanggal 13 Januari mendatang.
“Tanggal 13 [Januari] ada tiga Lanud lagi bergabung jadi totalnya ada 7. Kemudian akan disiapkan juga Lanud dari 42 Lanud di seluruh Indonesia,” kata dia.
Di sisi lain, Jemi melihat pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di SPPG Halim Perdanakusuma berjalan baik. Terlebih, SPPG di Halim sudah memiliki tim teknis hingga juru masak atau chefnya secara khusus sehingga sesuai kriteria Badan Gizi Nasional.
“Kemudian mulai dari pengantaran, dan sudah disaksikan sendiri tanpa direkayasa ternyata masakan hotel. Standar hotel, jadi alat masak yang disiapkan BGN ini sudah sangat higienis,” kata dia.
Program makan bergizi gratis merupakan program pertama dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini didukung alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun.
Pada hari ini, program tersebut resmin dimulai di 26 provinsi. Ada 190 titik yang menggelar program tersebut.
Harga per porsi
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur di Palmerah, Jakarta Barat, Yudha Permana mengklaim harga per porsi makanan yang dibagikan ke 11 sekolah pada hari ini, Senin (6/1) di bawah Rp10 ribu.
Ia menyebut sebelumnya SPPG juga telah menggelar uji coba dengan menu dan harga tersebut.
“Kita lakukan ini sudah sekitar dua bulan, kita sudah bisa takar bahwa porsi per hari itu di bawah Rp10 ribu, kita sudah bisa pastikan bahwa itu. Termasuk juga di hari ini dengan kualifikasi tadi menu seperti itu kita di bawah Rp10 ribu,” kata Yudha di Palmerah, Jakarta Barat, Senin.
Ia menjelaskan menu yang dibagikan hari ini adalah nasi, ayam goreng tepung, tahu goreng, tumis kacang panjang dan jeruk.
Ada juga paket berisi nasi, ayam teriyaki, tahu goreng, oseng kacang panjang dan jeruk.
Secara total, SPPG Palmerah membagikan sekitar 2.987 paket makanan. Paket makanan didistribukan ke 11 sekolah yang berada di sekitar lokasi dapur umum
Yudha mengatakan pihaknya menggunakan makanan yang dimasak menggunakan bahan baku dari UMKM lokal dengan harga terjangkau.
“Proses yang kami lakukan adalah kami menggunakan sumber daya dari lokal dan di situ adalah kita memanfaatkan UMKM lokal juga jadi kita bisa dapatkan harga yang relatif terjangkau,” ujarnya.