Riksa Budaya Jawa Barat 2024, Begini Opini Para Tokoh Terkait Perayaannya

Antar Daerah1357 views

Bogor, Inionline.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kota Bogor menggelar acara Riksa Budaya Jawa Barat, Kolaborasi Pekan Kebudayaan Daerah Kota Bogor tahun 2024.

Berlokasi di alun-alun Kota Bogor, PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, dirinya bahagia dengan acara Riksa Budaya ini karena kebudayaan merupakan identitas sebuah bangsa.

“Harusnya ingat bahwa kreatifitas itu lahir dari kebudayaan, dari bagaimana kita belajar di seni, belajar di budaya akan lahir terobosan-terobosan yang akan membuat inovasi, yang akan memajukan masyarakat kita, dan akan memajukan warga kita,” katanya, Rabu (11/12/2024).

Kemudian, dirinya berharap agar Kota Bogor lebih banyak tempat-tempat publik dimana budayawan bisa tampil dan mengekspresikan karya seni budayanya.

“Karena yang diperlukan para budayawan adalah sebetulnya fasilitas publik dimana mereka bisa tampil dan ini akan menginspirasi generasi muda kita untuk mendorong mereka belajar, karena mereka hanya mengikuti apa yang dilihat, dan saya rasa seperti ini adalah cara-cara baik yang perlu dicontoh,” imbuh Bey Machmudin.

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Iwan Suryawan yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi, gelaran Riksa Budaya, kolaborasi dengan pekan budaya daerah di Kota Bogor.

“Bahwa warga Kota Bogor, warga yang senantiasa secara turun-menurun menularkan budaya yang sebagai karakter perilaku warga kita, warga Sunda terutama dengan beberapa olah seni budaya yang bisa dilestarikan,” tukasnya.

“Dan tadi ada satu kejutan seorang anak yang bisa memberikan beberapa pertunjukan seni yang sebetulnya sudah agak lama, tapi sudah ditunjukkan, ternyata banyak talenta, dan ini akan menumbuhkan karakter anak-anak kita dan dia akan dewasa nanti ke depan karakter budaya yang baik untuk pembangunan Indonesia ini,” tandas Iwan Suryawan.

PJ Wali Kota Bogor Heri Antasari menambahkan, Kota Bogor patut dibanggakan karena berhasil mengadakan event tahunan rutin tanpa dukungan APBD.

“Contoh, satu saja yang terbesar ada Cap Go Meh yang salah satu yang termegah mungkin di Indonesia, kemudian yang kedua ada Festival Merah Putih selama satu bulan penuh dari mulai tanggal 1 sampai tanggal 30 31 Agustus tidak berhenti belasan event dilaksanakan, tidak hanya seminggu atau di tanggal 17 saja dan itu biayanya seluruhnya dari masyarakat dari komunitas miliaran tidak ada dari APBD,” kata Heri.

“Jadi pentahelix kolaborasi tidak hanya jargon di kota Bogor, alhamdulillah saya kira ini salah satu hikmah yang saya saksikan sebagai pejabat wali kota di kota Bogor,” pungkasnya.