Muhammadiyah Disebt Abdul Mu’ti Sebagai Rumah Besar Pendidikan di Indonesia

Pendidikan457 views

Inionline.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan institusi pendidikan yang bernaung di bawah Persyarikatan Muhammadiyah menjadi wadah besar tempat belajar murid dan aktivitas mengajar guru-guru di Indonesia. Dia menyebut Muhammadiyah merupakan rumah besar pendidikan di Indonesia.

Muhammadiyah hingga 2023 memiliki 5.354 sekolah/madrasah. Sementara itu, pada April 2024 mencatat ada kurang lebih 1.054.000 murid yang sekolah di Muhammadiyah.

“Di seluruh Indonesia, termasuk jumlah guru yang paling banyak mengajar di Muhammadiyah, termasuk guru yang lulus P3K,” beber Mu’ti dalam Sidang Pleno Tanwir I Muhammadiyah periode Muktamar ke-48 dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Senin, 9 Desember 2024.
Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam ini menyampaikan dari 110.000 guru yang lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), 10.000 di antaranya merupakan guru Muhammadiyah. Dia menyebut itu bukan jumlah sedikit.

“Jadi, kalau ada komplain, guru Muhammadiyah itu habis dicabuti oleh P3K, saya kira setelah kita melihat angkanya bisa kita maklumi. Dengan jumlah sebesar itu,” ujar dia.

Mu’ti menyampaikan akan ada kebijakan baru terkait dengan guru P3K. Ke depan, mereka tidak hanya ditempatkan di sekolah-sekolah negeri, tapi juga akan dikembalikan ke sekolah swasta asal mereka.

Kemendikdasmen RI meminta dukungan Muhammadiyah untuk merealisasikan program pendidikan bermutu untuk semua. Sebab, pendidikan bermutu untuk semua akan direalisasikan bergantung kualitas mutu pendidikan dan guru di Muhammadiyah.

Mu’ti menyebut menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua dapat ditempuh tidak hanya melalui pendidikan formal saja. Tapi, juga pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh komunitas maupun relawan mengajar.

Dia menyebut ada beberapa majelis strategis yang bisa menjalankan program itu, di antaranya Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, dan Pembinaan Masjid (LPCRPM), termasuk juga Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM). Kedua Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) di Muhammadiyah itu strategis menggarap program pendidikan bermutu untuk semua khususnya di daerah 3T. Tidak harus sekolah formal, melainkan bisa melalui komunitas jemaah dan lain sebagainya.