Tingkatkan Metabolisme Kaum Pekerja Mageran dengan Soleus Push-up

Kesehatan1057 views

Inionline.id – Olahraga tak harus menyiksa. Soleus push-up bisa jadi pilihan olahraga sederhana yang bisa meningkatkan metabolisme hingga membantu proses penurunan berat badan.

Soleus push-up merupakan olahraga yang hanya dilakukan sembari duduk di atas kursi sambil fokus pada gerakan betis.

Melansir Well and Good, gerakan ini memanfaatkan otot soleus, yang membentang dari bawah lutut hingga tumit.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal iScience menemukan, soleus push-up dapat membantu tubuh mengatur gula darah dan meningkatkan metabolisme lemak.

Apa itu soleus push-up?

Soleus push-up adalah nama populer untuk gerakan mengangkat betis sambil duduk yang dilakukan selama berjam-jam.

Meski terkesan mudah, namun latihan ini sebenarnya sulit untuk dilakukan. Pasalnya, otot soleus berada di bawah otot betis lainnya gastrocnemius yang bisa berdampak negatif pada mobilitas pergelangan kaki.

Berikut cara melakukan soleus push-up:

1. Duduk di kursi dengan kaki rata menapak ke lantai.
2. Kontraksikan otot betis dan angkat tumit. Jaga agar jari kaki tetap menyentuh lantai.
3. Turunkan tumit ke bawah.
4. Ulangi berkali-kali.

Manfaat soleus push-up

Para ahli sepakat bahwa penemuan tentang olahraga satu ini merupakan sesuatu yang menarik.

Sebagaimana diketahui, proses metabolisme akan melambat saat tubuh duduk diam dalam waktu lama. Soleus push-up dapat menjadi cara untuk menyuntikkan aktivitas yang berdampak.

Secara spesifik, penelitian dari University of Houston menemukan, soleus push-up dapat meningkatkan metabolisme oksidatif lokal. Nama terakhir merujuk pada seberapa baik tubuh mampu menggunakan energi.

Metabolisme oksidatif lokal yang meningkat dapat mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi tanpa meningkatkan gula darah.

Dengan demikian, soleus push-up barangkali bisa jadi solusi bagi orang-orang di zaman kiwari yang menghabiskan kebanyakan waktunya untuk duduk bekerja di depan layar.

“Temuan ini telah mengungkap alat yang potensial untuk meningkatkan laju metabolisme saat tubuh tidak aktif,” ujar para peneliti.

Penelitian sendiri dilakukan dengan meminta partisipan untuk melakukan gerakan soleus push-up selama 3-4 jam saat duduk.

Menariknya, para partisipan justru tidak merasa kelelahan mesti terus menerus menggerakkan kakinya selama waktu tersebut.

Para peneliti mengklaim, tak adanya rasa lelah disebabkan oleh gerakan yang tidak bergantung pada glikogen sebagai bahan bakar, selayaknya sebagian besar otot.

“Ketergantungan soleus pada glikogen yang lebih rendah dari biasanya membantunya bekerja berjam-jam tanpa rasa lelah,” tambah penulis studi.