Sejak Tahun 2014 Bappenas Punya 8 Kajian soal Giant Sea Wall

Ekonomi657 views

Inionline.id – Soal rencana Presiden Prabowo Subianto membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall yang membentang dari pesisir Banten hingga Jawa Timur, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) buka suara.

Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum mengatakan pihaknya telah memiliki delapan kajian soal giant sea wall sejak 2014.

“Kajian soal berbagai aspek baik teknis, ekologi, lingkungan, land subsidence, air minum, air tanah, lalu lintas, dan lain-lain. Namun, untuk estimasi pembiayaan tergantung pilihan teknologi dan pendekatannya dan itu keputusan anggaran dan pilihan policy,” katanya, Senin (11/11).

Ervan menambahkan rencana pembangunan giant sea wall memang harus dikaji lebih lanjut sesuai dengan kondisi pantai utara (pantura) Jawa.

Ada beberapa konsultan dari Belanda dan Korea Selatan katanya yang memang berpengalaman dengan giant sea wall. Namun tetap harus disesuaikan dengan kondisi pantura Jawa.

Pasalnya pasang surut di Belanda maupun Korea Selatan sekitar 7 sampai 10 meter.

“Sementara di Pantura hampir mirip di Singapura yang pasang surutnya hanya 1,2 meter. Jadi pertimbangannya apakah masif seperti Belanda, ataukah hanya reklamasi seperti Singapura,” imbuhnya.

Prabowo berencana membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall di sepanjang pesisir Banten hingga Jawa Timur, demi melindungi wilayah pesisir yang berpotensi tenggelam.

Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo mengatakan proyek tanggul laut raksasa itu harus segera dimulai. Pasalnya, ada ancaman sawa-sawa di pantai utara (pantura) Pulau Jawa akan tenggelam.

“Program Pak Prabowo adalah kita bikin tanggul laut raksasa dari Banten sampai ke Jawa Timur. Program ini mungkin memakan waktu 20 tahun. Mungkin dua atau tiga presiden yang melaksanakan. Tapi harus mulai sekarang,” ujar adik Prabowo itu pada akhir Oktober lalu.

“Kalau tidak mulai sekarang, sawah-sawah di pantai utara akan tenggelam, bisa berapa juta hektare kita hilang. Ini semacam emergency, harus segera karena ini memerlukan waktu yang cukup lama,” lanjut dia.