Inionline.id – Pemerintah Kota Solo semakin serius dalam upayanya menekan angka stunting dengan pendekatan intervensi gizi terintegrasi. Melalui program-program yang komprehensif, Pemkot Solo berkomitmen menciptakan generasi muda yang sehat dan bebas stunting.
Plt Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, menyatakan bahwa stunting bukan hanya isu kesehatan saat ini, tetapi juga ancaman bagi masa depan anak-anak Solo. Ia juga menegaskan intervensi gizi terintegrasi ini tidak hanya bertujuan mengatasi kekurangan gizi pada anak-anak, tetapi juga membangun pola hidup sehat di masyarakat sejak dini.
“Pemkot Solo sangat serius menurunkan angka stunting, untuk itu kita harus mengintervensi semua penyebab resiko stunting bersama sama. Kita harus memberikan edukasi kepada para remaja calon pengantin ibu hamil dan seluruh keluarga,” ujarnya.
Program intervensi gizi ini diwujudkan dalam berbagai kegiatan strategis, di antaranya Friday Breakfast at School (FBA), Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), layanan-layanan kesehatan bagi anak-anak di bawah dua tahun, hingga program yang menyasar pasangan muda-mudi.
Program FBA adalah program rutin setiap Jumat minggu ketiga di sekolah-sekolah Solo, yang mengajak siswa membawa bekal sarapan bergizi seimbang. Para wali kelas ikut serta memantau dan memberikan edukasi gizi, memastikan bahwa anak-anak memahami pentingnya sarapan sehat dan isi piring yang lengkap akan zat gizi.
Pemkot Solo juga menjalankan program DASHAT, yaitu penyediaan makanan tambahan bergizi bagi ibu hamil dan anak-anak berisiko stunting. Program yang didukung hibah dari Uni Emirat Arab ini berfokus pada peningkatan gizi selama 3-4 bulan melalui distribusi makanan bergizi secara teratur.
Ibu hamil dan balita menerima makanan yang diolah sesuai kebutuhan gizi harian mereka, dengan pengawasan ketat dari kader kesehatan. Program ini telah berhasil meningkatkan asupan gizi pada kelompok berisiko, memberikan dampak positif pada kesehatan anak-anak dan ibu di Solo.
Pemkot Solo juga melibatkan berbagai inovasi lain, seperti Baby Café, yang menyediakan makanan pendamping ASI bergizi bagi bayi di bawah satu tahun, dan Baby Spa, yang menyediakan terapi pijat gratis untuk anak-anak berisiko stunting. Program-program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi sekaligus memberikan dukungan kesehatan yang holistik bagi bayi dan balita.
Tidak hanya fokus pada anak-anak, Pemkot Solo juga memperhatikan edukasi kesehatan bagi pasangan muda melalui program Sultan Nikah Capingan. Program ini memberikan konseling pranikah yang mencakup informasi penting tentang gizi dan pola asuh untuk mencegah risiko stunting pada anak sejak dini.
“Dalam percepatan penurunan stunting diperlukan komitmen semua, baik masyarakat, pemerintah, akademisi, pengusaha, tokoh agama, dan banyak lagi. Peran kita sangat diharapkan semua dalam penurunan stunting di kota Surakarta,” tambah Teguh.
Dengan intervensi gizi terintegrasi dan komitmen yang tinggi, Pemkot Solo optimis dapat menciptakan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan produktif yang akan membangun Kota Solo yang lebih maju dan sejahtera.