Jadwal dan Lokasi Gerhana Matahari Cincin Api 2 Oktober

Iptek657 views

Inionline.id – Fenomena Gerhana Matahari cincin api bakal terjadi pada hari ini, Rabu (2/10). Simak jadwal dan lokasinya.

Fenomena ini terjadi saat Bulan berada sangat jauh dari Bumi, kemudian akan menutupi Matahari sepenuhnya. Saat Bulan menutupi Matahari dilihat dari Bumi, tepi lingkaran luar Matahari masih terlihat.

Bagian itu yang sering disebut sebagai ‘ring of fire’ atau cincin api. Pada dasarnya, cincin api adalah bagian dari gerhana sebagian.

Selama gerhana cincin, Bulan mengaburkan semua kecuali sepotong Matahari yang berbentuk cincin. Hal ini karena bulan berada pada titik di orbitnya yang lebih jauh dari Bumi.

“Bulan tidak cukup besar untuk menutupi matahari,” kata Carolyn Sumners dari Museum Ilmu Pengetahuan Alam Houston, mengutip AP, Senin (30/9).

Menurut informasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gerhana Matahari Cincin ini tidak akan terlihat dari wilayah Indonesia. Terakhir kali fenomena ini terlihat di wilayah Indonesia adalah pada 2019 lalu.

NASA, dalam laman resminya, mengungkap fenomena ini hanya akan melintasi sebagian wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, dan Antartika.

Di antaranya adalah Argentina, Chile, Samoa Amerika, Antartika, Pulau Baker, Brasil, Pulau Christmas, Pulau Clipperton, Kepulauan Cook, Kepulauan Falkland, Fiji, Polinesia, Prancis, Hawaii, Meksiko, Selandia Baru, Niue, Palmyra Atoll, Paraguay.

Kemudian Kepulauan Pitcairn, Samoa, Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan, Tokelau, Tonga, Tuvalu, Uruguay, Wallis dan Fatuna.

Gerhana Matahari cincin api 2 Oktober 2024 diperkirakan berlangsung selama 7 menit 25 detik. Gerhana sebagian akan dimulai pukul 15.42 UTC (22.42 WIB, 2 Oktober), gerhana annular dimulai pukul 16.50 UTC (23.50 WIB, 2 Oktober), dan gerhana maksimum pada pukul 18.45 UTC (01.54 WIB, 3 Oktober).

Gerhana annular akan berakhir pukul 20.39 UTC (03.39 WIB, 3 Oktober) dan gerhana sebagian berakhir pukul 21.47 UTC (04.47 WIB, 3 Oktober).

Selama fenomena ini berlangsung, bayangan Bulan akan tampak bergerak dengan kecepatan yang sangat berbeda, tergantung lokasi tempat pengamat melihatnya. Di beberapa tempat, bayangan bulan akan bergerak lebih cepat dari 10 juta km/jam.

Sementara, di tempat lain, bayangan bulan akan bergerak paling lambat 2.057 km/jam, atau sekitar kecepatan jet tempur.