Berikut ini Poin-poin Peringatan & Arahan Prabowo di Sidang Kabinet Perdana

Headline, Nasional657 views

Inionline.id – Dalam sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Jakarta, Presiden RI Prabowo Subianto memberikan sejumlah arahan kepada para menteri di Kabinet Merah Putih, Rabu (23/10).

Prabowo yang duduk didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, terpantau memberikan arahan kepada para pembantunya selama sekitar 26 menit. sejumlah arahan dan peringatan Prabowo, sebagaimana berikut:

Wanti-wanti tak patuh siap dicopot

Prabowo mewanti-wanti kepada para menteri di Kabinet Merah Putih agar tal segan mencopot bawahannya yang tidak menunjukkan kinerja yang baik selama menjabat.

Prabowo meminta agar para anak buahnya itu lebih berani terutama untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Ia mengingatkan tidak ada satupun pejabat yang kebal dalam pemerintahannya.

“Tidak ada orang di sini yang kebal. Yang tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan negara dan rakyat, saudara [menteri] saya beri wewenang, copot segera, suruh tinggal di rumah saja dari pada bikin susah kita,” kata Prabowo, Rabu (23/10).

Prabowo menyebut masih banyak orang di luar sana yang memiliki niat dan pengabdian ikhlas untuk bangsa dan negara. Oleh sebab itu, Prabowo sekali lagi menegaskan agar tidak ada yang segan untuk mencopot pejabat yang tidak patuh pada aturan.

Ingatkan jangan ada proyek mercusuar

Prabowo meminta para menterinya tidak membuat proyek mercusuar pada pemerintahannya. Prabowo menugaskan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional untuk memastikan semua program dan kegiatan di semua kementerian dan lembaga punya kontribusi yang signifikan bagi rakyat.

“Pelajari lagi semua proyek, jangan ada proyek yang mercusuar. Semua ditujukan kepada yang saya sampaikan di depan Majelis Permusyawaratan Rakyat, pada hari pelantikan saya,” kata Prabowo.

Minta menteri tak sepakat makan gratis keluar

Prabowo kemudian juga meminta jajaran menterinya yang tak mendukung makan bergizi gratis untuk anak-anak dan ibu hamil dapat keluar dari kabinet Merah Putih yang dipimpinnya.

“Saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategi. Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintah yang saya pimpin,” ujarnya.

Minta menteri patuh pada UUD 1945

Prabowo mengingatkan jajaran menteri Kabinet Merah Putih untuk tak lupa dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

“Saya ingatkan saudara-saudara sekalian jangan sampai kita lupa dengan UUD kita sendiri, UUD 1945,” kata dia.

Prabowo menyampaikan dalam pembukaan UUD 1945 itu telah tertuang soal tujuan nasional atau tujuan dari negara Indonesia. Yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Akui kabinet ‘gendut’

Prabowo selanjutnya juga tak memungkiri Kabinet Merah Putih beranggotakan banyak orang alias gendut. Namun Prabowo mengaku memiliki sejumlah alasan yang rasional.

Salah satunya karena Indonesia merupakan negara terbesar keempat dari jumlah penduduk. Pun Indonesia memiliki banyak pulau dan area yang luas sehingga menurutnya memerlukan penanganan dan pengawasan yang lebih maksimal.

“Jumlah ini saya sadari memang bisa dianggap tergolong besar, tetapi memang bangsa kita bangsa yang besar,” kata Prabowo.

Ia membandingkan Indonesia yang menurutnya memiliki luas wilayah yang sama dengan Eropa Barat. Ia juga menyinggung Uni Eropa memiliki 27 negara.

Klaim anggaran pendidikan tertinggi

Prabowo mengklaim anggaran pendidikan Indonesia dalam RAPBN 2025 tertinggi sepanjang sejarah. Dalam laporan terakhir, sekitar Rp722,6 triliun dialokasikan untuk anggaran pendidikan.

“Kalau tidak salah, alokasi kita dalam anggaran 2025 untuk pendidikan, salah satu tertinggi loh, mungkin selama sejarah kita. Untuk pertama kali kita menjadi 25 persen, oh 20. Jadi masalah pendidikan sangat utama,” kata Prabowo.

Minta Sri Mulyani coret anggaran tak penting

Prabowo dalam kesempatan itu memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menghapuskan anggaran yang tak penting dari pagu Kementerian/Lembaga seperti pelaksanaan seremonial.

Prabowo menilai selama ini terlalu banyak anggaran yang digunakan untuk kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah bagi perekonomian, termasuk perjalanan dinas. Sehingga ia berharap bisa dikurangi agar anggaran tidak jebol.

“Saya minta menteri keuangan, saya minta semua menko (menteri koordinator), saya minta semua menteri telusuri lagi alokasi APBN. Pelajari lagi DIPA, Pelajari lagi. Saya minta detil kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi,” jelas Prabowo.

Singgung birokrasi RI ribet

Prabowo juga menyinggung rumitnya sistem birokrasi Indonesia terutama yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat.

Pernyataan Prabowo itu tak jauh berbeda dengan keluhan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang kerap menyinggung sistem birokrasi Indonesia yang mempersulit rakyat.

“Ada pembicaraan oleh rakyat kita bahwa birokrasi pemerintah kita sering mempersulit, bukan mempermudah keperluan rakyat,” kata Prabowo.

“Bahkan ada yang mengatakan kalau bisa dibikin sulit kenapa dibikin mudah,” imbuhnya.

Program makan gratis tak bisa instan

Prabowo jug menjawab kritik sejumlah pihak soal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi janjinya di Pilpres 2024 belum kunjung dilaksanakan setelah dia resmi memimpin Indonesia.

Prabowo menegaskan perlu waktu untuk mempersiapkan semua kebutuhan. Dia pun menganalogikan kebutuhan waktu untuk mempersiapkan itu dengan istilah ‘tak punya tongkat Nabi Sulaiman’.

“Saya tidak katakan bahwa ini bisa selesai dalam 1 minggu, 2 minggu, atau 3 bulan, tidak ada di antara kita yang punya tongkat Nabi Sulaiman,” kata Prabowo.

“Tapi kita bisa berhitung kita bisa mengelola kita bisa alokasi dana kita bisa kerahkan sumber daya. Dan kita akan mencapai target yang kita tentukan,” tambahnya.