Inionline.id – Pembangunan tujuh Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang tersebar di NTT, Papua hingga Kalimantan Utara diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menelan total anggaran sebesar Rp1,3 triliun.
“Hari ini kita resmikan tujuh PLBN yang tersebar du NTT, Riau, Kepri, Kalbar, Kaltara dan Papua Selatan. Dengan total biaya Rp1,3 triliun. Uang yang tak sedikit,” kata Jokowi di Timor Tengah Utara, NTT yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (2/9).
Ketujuh PLBN yang diresmikan Jokowi itu di antaranya PLBN Napan di Timor Tengah Utara NTT, PLBN Serasan di Kepri, PLBN Jagoi Babang di Kalbar, PLBN Terpadu Sei Nyamuk, PLBN Terpadu Labang dan PLBN Terpadu Long Nawang di Kaltara, serta PLBN Terpadu Yetetkun Papua Selatan.
Jokowi menekankan kawasan perbatasan adalah beranda depan negara Indonesia yang mewakili wajah Indonesia.
Baginya, pembangunan PLBN merupakan usaha pemerintah melakukan pemerataan pembangunan hingga sampai ke perbatasan. Kemudian PLBN juga berfungsi buffer zone pertahanan negara dan untuk mengembangkan titik-titik ekonomi baru di perbatasan.
“Dan ini representasi kemajuan negara kita. Kemajuan bangsa kita,” katanya.
Jokowi mengenang telah menginstruksikan untuk membangun semua PLBN sejak 10 tahun lalu. Ia merinci sejak 2015-2024, pemerintah telah membangun 15 PLBN.
“Tujuh PLBN dibangun di 2015-2019. Dan delapan PLBN dibangun 2020-2024,” ujarnya
Berikut rincian dana pembangunan tujuh PLBN baru yang diresmikan Jokowi:
1. PLBN Napan di Timor Tengah Utara NTT: Rp128 miliar
2. PLBN Serasan di Kepri: Rp145 miliar
3. PLBN Jagoi Babang di Kalbar: Rp224 miliar
4. PLBN Sei Nyamuk di Kaltara: Rp248 miliar
5. PLBN Labang Kaltara: Rp210 miliar
6. PLBN Terpadu Long Nawang di Kaltara: Rp243 miliar
7. PLBN Terpadu Yetetkun di Papua Selatan: Rp127 miliar