Inionline.id – Untuk pagu anggaran 2025 Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapat tambahan dana sebesar Rp6,69 triliun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan alokasi tambahan anggaran itu sebagian besar digunakan untuk menutupi kebutuhan subsidi tiket, termasuk untuk bidang perkeretaapian.
“Memang ada tambahan sekitar Rp6,6 triliun untuk darat, udara, dan kereta api. Mayoritas itu untuk kereta api,” ujar dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).
“Tapi dari semua itu paling banyak untuk meng-cover kebutuhan subsidi,” imbuh Budi Karya.
Dia mengatakan bahwa jumlah kebutuhan subsidi bidang perkeretaapian termasuk tinggi. Kebutuhan subsidi perhubungan darat dan udara pun menurutnya perlu dipenuhi.
Maka itu, ia bersyukur bisa mendapatkan tambahan anggaran Rp6,69 triliun tersebut.
“Udara itu kan pesawat-pesawat yang di Papua itu kan subsidi semuanya. Jadi Alhamdulillah itu sudah ter-cover,” ucap dia lebih lanjut.
Kendati, Budi Karya belum bisa merinci tambahan anggaran tersebut akan dialokasikan ke mana secara detail. Ia hanya mengungkap hal itu akan dibahas lebih lanjut dalam rapat dengan pihak Komisi V DPR RI pada Rabu (18/9) mendatang.
“Alokasi detail itu Rabu nanti. Saya enggak berani ngomong sekarang. Karena itu kita tidak mendapat rincian dari Banggar (Badan Anggaran). Kita akan rinci, nanti baru kita bahas dengan Komisi V,” tuturnya.
Sebelumnya, Kemenhub menerima pagu indikatif anggaran 2025 sebesar Rp24,76 triliun. Namun, masih terdapat selisih antara kebutuhan anggaran dengan pagu 2025.
Untuk itu, Kemenhub kala itu telah menyampaikan permohonan tambahan anggaran kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perencana Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sebesar Rp7,68 triliun.
Kemudian berdasarkan hasil pembahasan Belanja Kementerian/Lembaga dalam Surat Badan Anggaran DPR RI Nomor B/1277/AG.05.02/09/2024 tanggal 10 September 2024, tambahan anggaran yang disetujui untuk Kemenhub adalah sebesar Rp6,69 triliun.